Berita Sampang
Dampak Fenomena La Nina, Lahan Tembakau di Sampang Tergenang Air, Terancam Gagal Panen
Sehingga tanaman tembakau milik petani di Desa Palampaan, Kecamatan Camplong, Sampang terendam air dan diprediksi gagal panen
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Fenomena iklim La Nina di Kabupaten Sampang, Madura berdampak pada nasib para petani tembakau.
Mengapa tidak, akibat dari La Nina cuaca di Kota Bahari tidak menentu, alias sering turun hujan meski musim kemarau.
Sehingga tanaman tembakau milik petani di Desa Palampaan, Kecamatan Camplong, Sampang terendam air dan diprediksi gagal panen.
Salah satu petani tembakau, Samu (45) mengaku pasrah akan kondisi tanaman tembakaunya yang kini mulai rusak akibat berlebihan menyerap air hujan.
Parahnya, kondisi ini bukan ia rasakan kali ini saja, bahkan sudah tiga kali menanam tapi hasilnya gagal.
"Untuk uang yang dikeluarkan ya lumayan besar, tapi mau gimana lagi," ujarnya kepada TribunMadura.com, Jumat (8/7/2022).
Sementara, Kabid Ketahanan Pangan dan Hotikultura (KPH) Nurdin menyampaikan jika memang saat ini ada anomali iklim yang disebut La Nina.
Kemudian diprediksi akan turun hujan berkepanjangan hingga Agustus mendatang.
Maka dari itu, masyatakat yang sudah menanam tembakau, harus pintar-pintar merawatnya.
Sedangkan bagi yang belum menanam, diharapkan bersabar dan selalu berkoordinasi dengan Disperta dan KP Sampang.
Baca juga: PMK Masih Belum Berakhir, Petugas di Sampang Terus Lakukan Penyekatan, Ini Hasilnya
Kumpulan Berita Lainnya seputar Sampang
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
"Masyarakat harus mampu bersahabat dengan alam, terutama pada corak musim yang tak menentu ini," tandasnya.
Di situasi musim yang tak tentu ini, Nurdin mengaku kebingungan harus memeberi solusi tentang tanaman-tanaman yang harus ditanam oleh masyarakat.
Sebab, jika tanam tembakau dikhawatirkan musim hujan berkepanjangan, sedangkan tanam padi lagi, ditakutkan musim kemarau datang tiba-tiba.
"Tapi para petani jangan panik, cepat atau lambat cuaca musim akan kembali normal," pungkasnya.