Berita Pamekasan
Kakak Kandung Prada Marinir Sandi Darmawan Ungkap Kejanggalan Kematian Adiknya, Kenang Masa Lalu
Anggota Kipan C Yonif 11 Brigif 3 Pasmar 3 itu dinyatakan meninggal dunia usai menjalani perawatan intensif di RSAL dr. Oetojo
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
Melainkan melalui telepon biasa dengan nomor baru yang menelpon kepada dirinya.
"Biasanya saya kalau komunikasi lewat WA. Kalau pakai nomor WA saya bisa video call, kalau itu Pakai nomor biasa dan tidak bisa video call," ujarnya.
Linda juga mengaku ada kejanggalan saat telepon dengan adiknya waktu itu.
Ia mengaku mendengar ada orang yang seperti berbisik di belakang adiknya yang menyuruh agar menyampaikan bahwa HP milik adiknya rusak.
"Pas saya angkat telepon itu ternyata di belakang ada yang berbisik ada yang nyuruh bilang Hpmu rusak karena jatuh ya. Bilang gitu, sampai kedengaran saya," ungkap Linda.
Menurut Linda, bila adiknya berbicara dengan dirinya lewat telepon, selalu memakai Bahasa Madura.
Namun di hari itu, adiknya justru berbicara memakai Bahasa Indonesia.
"Saya ada kecurigaan juga kenapa tumben pakai komunikasi pakai Bahasa Indonesia. Mungkin saat itu saya berpikir seniornya yang di belakang adik saya ingin mendengar langsung percakapan dengan saya," duganya.
Saat itu percakapan Linda dengan adiknya sebelum meninggal hanya bertukar kabar mengenai kondisi kesehatan keluarga di Pamekasan dan kesehatan almarhum.
Seingat dia, saat teleponan dengan adiknya waktu itu tak sampai 10 menit.
"Saat saya tanya HP ke adik saya, kemana Hpmu? Dia bilang rusak mbak jatuh, terus saya tanya lagi kemana sekarang hpnya? Dia jawab masih diservis," paparnya.
Pengakuan Linda, di hari-hari biasanya, adiknya biasa menghubungi dirinya lewat telepon tiga hari sekali.
Namun beberapa hari kemarin, sebelum adiknya dinyatakan meninggal, komunikasi Linda dengan adiknya sempat putus.
"Kalau video call memang agak sulit," tutupnya.