Berita Surabaya
Pesta Miras Berujung Maut, Tiga Orang Tewas Akibat Menenggak Miras Oplosan di Galon
Kasus tewasnya tiga orang Jalan Banjar Melati, Jeruk, Lakarsantri, pada pekan lalu, AZ berstatus sebagai saksi terperiksa dalam proses penyelidikan
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Tiga orang tewas akibat menenggak miras oplosan di Surabaya.
Usai peristiwa itu, Tim Antibandit Polsek Lakarsantri mengamankan AZ (49) warga Menganti, Kabupaten Gresik penjual miras, Senin (25/7/2022).
Kanit Reskrim Polsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya Ipda Bambang Setiawan mengatakan, AZ menjual miras tersebut sejak dua tahun lalu.
Selama kurun waktu tersebut, AZ memperoleh pasokan yang dijualnya itu dari Kabupaten Tuban.
Baca juga: Diduga Biang Kerok Tewasnya Dua Orang, Penjual Miras Ditangkap, ada Miras Oplosan di Mobil
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
Dalam kasus tewasnya tiga orang Jalan Banjar Melati, Jeruk, Lakarsantri, pada pekan lalu, AZ berstatus sebagai saksi terperiksa dalam proses penyelidikan yang masih terus bergulir.
"Untuk yang kita ketahui di lokasi, yaitu dia hanya menyediakan cukrik saja," katanya saat di halaman utama Mapolsek Lakarsantri, Senin (25/7/2022).
Tiga orang yang tewas karena efek menenggak miras itu, berinisial A warga Jalan Banjar Melati, Jeruk, Lakarsantri, Surabaya, tewas setelah menjalani perawatan medis di RS Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya, pukul 14.00 WIB, dan dimakamkan pukul 17.00 WIB, Kamis (21/7/2022).
Kemudian, berinisial S, Jalan Banjar Melati, Jeruk, Lakarsantri, Surabaya, tewas pukul 21.00 WIB, menjalani perawatan medis di RS Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya, dimakamkan 22.00 WIB, pada Kamis (21/7/2022),
Dan, berinisial R, Jalan Banjar Melati, Jeruk, Lakarsantri, Surabaya, tewas pukul 21.30 WIB, menjalani perawatan medis di RS Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya, dimakamkan pukul 22.00 WIB, Jumat (22/7/2022).
Ipda Bambang menerangkan, para korban tewas sebelumnya sempat terlibat pesta miras saat momen begadang di sebuah pesta pernikahan warga berinisial AK di rumahnya Jalan Banjar Melati, Jeruk, Lakarsantri, Surabaya, pada Senin (18/7/2022).
Tak sendirian, ternyata pesta miras tersebut dilakukan bersama sembilan orang temannya yang lain.
Tiga hari kemudian, saat mereka telah kembali pulang ke rumahnya masing-masing, ternyata lima orang diantaranya mengeluh mengalami mual.
Lalu, kelima korban yang merasakan efek dari miras tersebut dibawa oleh masing-masing keluarga mereka ke RS BDH dan RSUD dr Soetomo.
Ternyata, tiga orang itu dinyatakan meninggal dunia setelah tak lama menjalani perawatan di RS BDH. Sedangkan dua orang lainnya yakni ADP dan B, masih menjalani perawatan.
"2 orang memang menjalani perawatan. Tapi satu orang diantaranya (berinisial R) sudah dibawa pulang karena telah membaik," ungkapnya.
Di singgung mengenai cairan miras yang menyebabkan ketiganya tewas. Ipda Bambang mengungkapkan, bahan miras yang ditenggak oleh korban tewas merupakan campuran antara cairan ciu dan arak Bali.
Berdasarkan hasil penyelidikan, cairan tersebut dibawa oleh beberapa orang peserta miras yang kemudian dicampur dalam wadah galon air mineral berukuran 19 liter.
"Pada saat itu miras itu sedang dibawa dari masing-masing orang individu (peserta miras)," tuturnya.
Namun, pihaknya masih melakukan pengembangan atas kasus tersebut. Bahkan saat ini pihak penyelenggaraan hajatan berinisial AK, sudah dilakukan pemeriksaan oleh pihak penyidik.
"Sudah kami periksa dan kami mintai keterangan," pungkasnya.
Sementara itu, Kakak Ipar AK Fitri mengaku, dirinya tidak mengetahui pasti adanya pesta miras yang digelar oleh adik iparnya itu pada Senin (18/7/2022) malam.
Seingat dia, sejak senin pagi hingga malam sekitar pukul 22.00 WIB, dirinya sudah sibuk dengan persiapan di dapur untuk acara yasin dan tahlil atau 'walimahan'.
Karena, lanjut Fitri, pada keesokan harinya, yakni Selasa (19/8/2022), hajatan acara akad sekaligus resepsi pernikahan adik iparnya akan digelar.
"Minum enggak minum aku enggak ngerti. Makanya saya kaget. Setahu saya 3 (tewas)," ujar wanita berdaster putih itu saat ditemui awak media di kediamannya, Jalan Banjar Melati, RT 03, RW 03, Jeruk, Lakarsantri, Surabaya.
Di singgung dari mana asal muasal miras yang ditenggak oleh teman-teman dari adik iparnya itu. Fitri mengaku, tidak mengetahuinya.
Ia memastikan, miras tersebut bukan pihak keluarganya yang menyediakan. Bahkan, pihak keluarganya beserta warga setempat sudah sempat menyampaikan himbauan kepada AK.
Bahwa, AK diminta untuk tidak melakukan atau menggelar aktivitas yang terbilang aneh-aneh seperti miras, saat begadang di sela persiapan acara hajatan pernikahannya.
"Enggak. Kurang tahu (apakah bawa sendiri atau menyediakan). Senin malam tanggal 18, selasa tanggal 17 nikah, jam 8 akad nikah, sore iring-iring pengantin," pungkasnya.
Pemuda berinisial ADP, menjadi satu diantara korban selamat dalam pesta miras tersebut.
Sebelum dibawa ke RS BDH Surabaya, ADP sempat mengeluh pandangan matanya kabur dan beberapa kali muntah.
Gejala tersebut dialami ADP pada Rabu (20/7/2022) siang. Atau dua hari setelah pesta miras tersebut, pada Senin (18/7/2022).
Sekitar empat hari lamanya menjalani perawatan di RS tersebut. ADP menunjukkan gejala kesehatan yang terus membaik. Oleh karena itu, ADO akhirnya diperbolehkan pulang pada Minggu (24/7/2022).
Ayahanda ADP, Panut mengungkapkan, anaknya itu mengaku hanya diajak begadang di rumah AK yang akan melangsungkan akad dan resepsi pernikahan pada keesokan harinya.
Setibanya di area depan rumah yang menjadi tempat untuk nongkrong. Berdasarkan keterangan yang disampaikan anaknya. Miras tersebut sudah disediakan oleh pihak tuan rumah dari dalam rumah yang diwadahi galon air mineral berukuran 19 liter.
Meski selama proses perawatan sang anak di RS tersebut, semua biaya ditanggung oleh pihaknya secara pribadi. Panut masih bersyukur nyawa sang anak masih dapat diselamatkan.
"Galon, bilangnya anak saya. Anak saya enggak bawa (minuman). Iya sudah berupa galon, tinggal minum. Sendiri. (Tidak ada bantuan dari tuan rumah) kalau bantu sih enggak (biaya). Cuma nyambangi," pungkas pria yang juga menjabat sebagai Ketua RT 03, RW 03, Lakarsantri, Surabaya saat ditemui di kediamannya.