Bacaan Doa

Jadwal Puasa Tasua dan Asyura pada Bulan Muharram 1444 H, Jatuh pada Tanggal 7-8 Agustus 2022

Saat bulan Muharram, Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat atas setiap amal salih yang dikerjakan manusia

Editor: Samsul Arifin
Freepik/user14908974
Ilustrasi, jadwal puasa Asyura dan Tasua di bulan Muharram 2021 atau 1444 H. 

TRIBUNMADURA.COM - Inilah waktu yang tepat saat melaksanakan puasa tasua dan asyura di Bulan Muharram atau pada Tahun Baru Islam.

Tahun ini, 1 Muharram 1444 H jatuh pada hari Sabtu, 30 Juli 2022.

Jadwal puasa Tasu'a yang dilaksanakan pada 9 Muharam 1444 H, jatuh pada tanggal 7 Agustus 2022.

Puasa Asyura yang dilaksanakan pada 10 Muharram 1444 H, jatuh pada 8 Agustus 2022.

Saat bulan Muharram, Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat atas setiap amal salih yang dikerjakan manusia.

Salah satunya adalah melakukan puasa sunnah 1 Muharram, termasuk di dalamnya puasa Asyura dan Tasu'a

Selain kedua puasa ini, ada puasa Ayyamul Bidh yang dilakukan pada tanggal 13, 14, 15 Muharram atau 11, 12, 13 Agustus 2022.

Keutamaan Puasa Tasu'a dan Asyura

Dikutip dari jatim.kemenag.go.id, sunnah puasa di bulan Muharram didasarkan pada hadits Abu Hurairah.

"Seseorang datang kepada Rasulullah SAW, ia bertanya, setelah ramadhan puasa dibulan apa yang lebih afdhal? Nabi menjawab: "Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram", (HR. Ibnu Majjah).

Baca juga: Inilah Amalan Sunnah di Bulan Muharram 1444 H, Mulai dari Puasa Tasua dan Asyura dan Memotong Kuku

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslim oleh Ust.M. Syukron Maksum, keutamaan Puasa Tasu'a dan Asyura diantaranya:

1. Untuk Menebus Dosa Setahun Silam

Puasa 10 Muharram atau puasa Asyura dapat menebus dosa yang telah kita lakukan setahun sebelumnya.

Seperti yang diungkapkan oleh Abi Qatadah, bahwa ketika Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura kemudian beliau menjawab, "Menebus dosa tahun yang lalu." (HR.Muslim).

2. Mengikuti Anjuran Rasul

Seperti yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:

"Rasulullah telah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan supaya orang-orang berpuasa." (HR.Muslim).

Kemudian, Abu Hurairah juga berkata:

Saya mendengar Rasulullah bersabda: "Hari ini adalah Hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan saya sekarang berpuasa, maka siapa yang suka, berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah!".

3. Keutamaannya di Bawah Puasa Ramadhan

Puasa pada bulan Muharram keutamaannya tepat di bawah puasa Ramadhan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa puasa pada bulan Muharram memiliki keutamaan yang luar biasa.

Sebab puasa Ramadhan adalah wajib sedangkan puasa Muharram adalah sunah.

4. Hari Puasa Umat Nabi Musa

Seperti yang diungkapkan oleh Ibnu Abbas bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Madinah dan melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura.

Maka Nabi bertanya, "Ada apa ini?", kemudian mereka menjawab, "Hari baik, saat Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga membuat Musa berpuasa karenanya".

Maka Nabi Muhammad SAW bersabda: "Saya lebih hormat terhadap Musa dari kamu." Lalu beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang agar berpuasa." (HR. Bukhari Muslim).

Puasa Asyura sangat berhubungan erat dengan Nabi sebelum beliau, yaitu Musa dan kaumnya.

Maka dari itu, beliau memuliakan hari itu dengan berpuasa.

5. Mewujudkan Impian Rasulullah

Ada sebuah obsesi Rasulullah yang belum terlaksana, lantaran ajal menjemput sebelum tercapai.

Obsesi tersebut adalah puasa Tasu'a, yakni puasa pada 9 Muharram.

Hal itu seperti yang diceritakan Ibnu Abbas ra, Rasulullah bersabda:

"Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu'a (tanggal 9 Muharram)." (HR.Muslim).

Niat puasa Tasu'a

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada'i sunnatit taasuu'aa sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: saya niat puasa Tasu'a, sunah karena Allah Ta’ala

Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:

“Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved