Berita Sampang
Ibu di Sampang 3 Hari Menghilang, Ternyata Ditemukan Tak Bernyawa di Sumur, ini Kondisinya
Mayat berjenis kelamin perempuan tersebut ditemukan pertama kali oleh salah satu warga setempat yang tidak sengaja melintas di area setempat
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Penemuan mayat menghebohkan warga Desa Noreh, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Madura.
Diketahui, warga menemukan mayat sekitar pukul 17.00 WIB, Kamis (11/8/2022) kemarin.
Hal itu disebabkan adanya penemuan sesosok mayat di dalam sumur area persawahan di Dusun Nambangan Desa setempat.
Baca juga: Suami KDRT Istri di Sumenep, Sapaan Istri Tak Digubris Berujung Cekcok dan Pukulan di Ruang Tamu
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
Mayat berjenis kelamin perempuan tersebut ditemukan pertama kali oleh salah satu warga setempat yang tidak sengaja melintas di area setempat.
Setelah melihat ada sosok mayat yang mengambang, warga sontak berteriak hingga meminta tolong kepada warga lainnya hingga ke Kepala Dusun setempat.
Setelah mendengar kabar itu, Kepala Dusun setempat, Abd Aziz bergegas memberikan kepada tokoh masyarakat untuk datang ke lokasi.
Alhasil, setibanya di lokasi yang kemudian juga terdapat keluarga korban, sesosok mayat seketika diketahui identitasnya yakni, Siti Hawa (51) warga Desa Noreh, Kecamatan Sreseh, Sampang.
Ternyata, korban sudah tidak ada di kediamannya alias hilang sejak beberapa yang lalu.
Kapolsek Sreseh Iptu Edi Eko Purnomo mengatakan bahwa, hilangnya korban sejak tiga hari yang lalu, tepatnya mulai (9/8/2022) sekitar 14.00 WIB.
Hilangnya korban diketahui oleh salah satu anak korban saat sepulang sekolah, mengingat ibunya tidak ada di kediamannya, meski dicari ke tetangga sebelah.
"Setelah menyadari ibunya hilang, anak korban yang lainnya, dibantu dengan warga berusaha mencari tapi tidak ada hasil," ujarnya kepada TribunMadura.com, Jumat (12/8/2022).
Atas temuan korban yang sudah tidak bernyawa, Kapolsek Sreseh berkoordinasi dengan pusat kesehatan setempat untuk dilakukan visum dan hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Iptu Edi Eko Purnomo menyampaikan, berdasarkan keterangan anak korban, M Abi Yasid bahwa korban sudah lama mengalami depresiasi, sejak sejak 10 tahun yang lalu.
"Korban mengalami depresi sejak bercerai dengan suaminya," terangnya.
Lebih lanjut, keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban dengan alasan mengiklaskan kepergian korban.
"Keluarga korban menyadari bahwa korban meninggal akibat celaka sendiri," pungkasnya.