Berita Madura

DPRD Pamekasan Minta Program Umrah Gratis Guru Ngaji Dikaji Ulang, Sejumlah Faktor Diungkap

Program umrah gratis pada tahun anggaran 2023 yang dananya  diusulkan dari APBD itu, dinilai bisa memicu kecemburuan sosial dan kesenjangan

Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Muchsin Rasjid
Suasana Rapat Paripurna DPRD Pamekasan, acara penyampaian jawaban bupati terhadap pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Pamekasan, Rabu (14/9/2022). 

“Maaf, untuk pembahasan usulan umrah gratis bagi guru ngaji ulewat bagian kesejahteraan sudah kami tutup dan kami tolak. Apalagi APBD Pamekasan 2023 kini dalam kondisi defisit sebesar Rp 230 miliar. Sehingga jangan dipaksakan program umrah gratis itu,” papar Wahyu, panggilan politisi dari Parta Bulan Bintang (PBB), Rabu (14/9/2022).

 

Wahyu menilai, program yang dicanankan bupati ini, bisa jadi bupati kurang memiliki kepekaan terhadap situasi dan kondisi yang sedang menimpa masyarakat.

Karena usulan program ini tidak memiliki dampak yang membuat rakyat bertambah sejahtera.

 

Sementara dalam Rapat Paripurna DPRD Pamekasan, acara penyampaian jawaban bupati terhadap pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Pamekasan, Rabu (14/9/2022), Bupati Baddrut Tamam tidak hadir dan wakilkan kepada Wakil Bupati Pamekasan, RB Fattah Jasin.

 

Saat Fattah Jasin, menyampaikan jawaban bupati, mengatakan, jika program umrah gratis bagi guru ngaji, tujuannya untuk memberikan penghargaan terhadap guru ngaji, khusunya guru ngaji yang tidak mampu.

 

“Program umrah gatis ini merupakan bentuk penghargaan dari Pemkab Pamekasan atas dedikasi para guru. Namun demikian, masukan dan saran bahkan untuk mengkaji ulang program umrah gratis ini, akan menjadi perhatian kami,” ujar Fattah Jasin singkat.(sin/muchsin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved