Berita Madura
Tragedi di Stadion Kanjuruhan Menjadi Kabar Duka Bagi Pecinta Sepakbola di Sampang
Salah satu pecinta sepakbola di Sampang, Husaini (28) mengatakan bahwa dirinya Turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas tragedi mengerikan
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADUR.COM, SAMPANG - Tragedi pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang menjadi kabar duka bagi para pecinta sepakbola di Indonesia, termasuk Kabupaten Sampang, Madura.
Pasalnya, insiden yang menewaskan sekitar 129 orang diantaranya penonton dan polisi tersebut merupakan tragedi luar biasa, mengingat pertama kali di Indonesia dengan jumlah korban terbanyak.
Salah satu pecinta sepakbola di Sampang, Husaini (28) mengatakan bahwa dirinya Turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas tragedi mengerikan di Bumi Malang.
"Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," ujarnya kepada TribunMadura.com, Minggu (2/9/2022).
Pria yang juga pernah menjadi Ketua Truman (Suporter Persesa Sampang) itu menuturkan tidak ada yang lebih berharga dari pada nyawa.
Sehingga ia menilai jika sepak bola lebih mahal daripada nyawa maka lebih memilih hidup tanpa sepakbola.
"Kejadian di Malang menjadi pelajaran bagi Truman bahwa euforia di stadion tidak melupakan kita untuk kembali pulang ke rumah dengan selamat," terangnya.
Atas insiden itu, Zaini sapaan akrab, berharap penanganan keamanan oleh pihak keamanan di stadion harus disesuaikan dengan regulasi FIFA.
Sebab jangan sampai stadion tidak menjadi ramah kepada penonton baik itu perempuan dan anak-anak.
Baca juga: Ada 17 Jenazah Tanpa Identitas di RSSA Malang Dalam Tragedi Kanjuruhan, Kemungkinan Bertambah
Informasi lengkap dan menarik lainnya Berita Madura dan Berita Sampang hanya di GoogleNews TribunMadura.com
"Semoga semua stackholder di stadion dapat belajar dan berbenah dari tragedi ini, karena tragedi kanjuruhan merupakan kejadian kelam bagi sepakbola Indonesia," pungkasnya.