Tragedi Kanjuruhan

Kesaksian Relawan Tragedi Kanjuruhan, Syok Lihat Jenazah Tergelak di Paving RS Hingga Tak Bisa Tidur

Menyayat hati kesaksian relawan Tragedi Kanjuruhan Malang shock lihat jenazah tergelak di paving halaman rumah sakit dan tak bisa tidur sampai kini.

Penulis: Mohammad Rifky Edgar | Editor: Mujib Anwar
Kolase Instagram dan TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan
Ilustrasi - Benar-benar menyayat hati kesaksian relawan Tragedi Kanjuruhan Malang yang shock melihat jenazah tergelak di paving halaman rumah sakit dan sampai saat ini tak bisa tidur dengan nyeyak. 

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Benar-benar menyayat hati kesaksian relawan Tragedi Kanjuruhan Malang yang shock melihat jenazah tergelak di paving halaman rumah sakit dan sampai saat ini tidak bisa tidur dengan nyeyak. 

Puluhan jenazah tergeletak di halaman rumah sakit Teja Husada, Kepanjen, Kabupaten Malang pada Sabtu malam, pasca tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022), usai laga derbi Jatim, Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Kondisinya cukup memprihatinkan, yang hanya digeletakkan begitu saja, tanpa ada kain yang menutupi jasadnya.

Sementara di samping jenazah tersebut, ada dua korban yang kondisinya sekarat, mengeluh mengalami kesakitan.

Hal tersebut disampaikan oleh Achwan Affani relawan Malang satria Es Teh Anget bersama Dhana Setiawan, PSC 119 Kota Malang saat mengevakuasi korban.

Ditemui Surya ( TribunMadura.com Network ) pada Selasa (4/10/2022), keduanya menceritakan proses evakuasi para korban dari Tragedi Kanjuruhan Malang yang kelam.

Awalnya, mereka mendatangi Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen, untuk mengevakusi korban.

Di sana, mereka melihat banyak jenazah, dan korban luka-luka yang telah dievakuasi di Stadion Kanjuruhan.

"Saat itu suasana kacau. Banyak Aremania yang melihat jenazah dan mencari keluarganya, petugas medis shock, dan banyak dari warga yang mengambil langsung jenazah tanpa diidentifikasi lebih dulu," ucap Achwan Affani.

Melihat hal itu, pria yang akrab disapa Babe ini bersama Dhana berinisiatif untuk membuat sistem agar proses evakuasi korban terkomando.

Dari situlah, satu per satu jenazah, akhirnya berhasil diidentifikasi dan didata, untuk mengetahui jumlah korban di Rumah Sakit Wava Husada.

"Jumlahnya di Wava, yang kami hitung kasar atau manual, itu ada 101 jenazah. Dari jumlah tersebut, 17 sisanya belum teridentifikasi," terangnya.

Korban-korban yang belum teridentifikasi itulah, yang kemudian dibawa menuju Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Sementara Babe dan Dhana, kemudian bergeser dari Rumah Sakit Wava Husada, menuju ke Rumah Sakit Teja Husada untuk mengevakuasi pasien lainnya.

Halaman
123
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved