Sejarah

Dijuluki Malaikat Maut Putih, Sniper Bertopeng ini Habisi Satu Batalion saat Berdiri di Satu Tempat

Kisah sniper Simo Hayhamenjadi inspirasi lagu White Death, sebuah lagu yang dipopulerkan band metal asal Swedia, Sabaton.

Editor: Aqwamit Torik
Wikipedia
Simo Hayha, sniper atau penembak jarak jauh yang mematikan 

Senapan yang digunakan Simo bahkan tidak memakai lensa pembidik seperti halnya senapan sniper modern.

Lebih hebat lagi, Simo bertempur di tengah udara dingin nan ekstrem.

Dia berperang di suhu hingga minus 40 derajat celcius.

Kisah Simo Hayha menjadi kisah legenda yang diceritakan dari satu sniper ke sniper lain.

Konon, saat bertempur, Hayha hanya berdiam diri di satu tempat, hingga membunuh semua lawan di medan perang.

Tak ada yang bisa menyadari dimana Hayha berada, hingga 3 bulan lamanya.

Pihak Rusia awalnya mendengar bahwa Finlandia punya seorang sniper berskill tinggi di medan perang.

Rusia kemudian mengirim satu sniper untuk menandinginya.

Sniper Jerman ini pulang tinggal nama, alias mayatnya dikirim ke markas Jerman.

Sang panglima lalu mengirim beberapa sniper sekaligus.

Mereka semua tak diketahui kabarnya setelah diterjunkan ke medan perang.

Jerman kemudian mengirim satu batalion demi membunuh Simo Hayha.

Banyak tentara Jerman dalam batalion itu terbunuh, tapi tetap saja tak bisa menemukan lokasi Hayha.

Bahkan, ketika Jerman mengirim serangan artileri dengan membabi buta, Hayha tetap tak diketemukan.

Hayha memang dikenal sebagai sniper cerdas.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved