Berita Madura
Berawal Dari Iseng Bikin Sepatu Batik, Pengusaha Muda di Pamekasan Ini Raup Puluhan Juta Rupiah
Meski pandemi Covid-19 belum mereda, penjualan sepatu batik miliknya tetap moncer, raup hasil jutaan rupiah
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Rofiki (31), Owner Sepatu Batik Pamekasan meraup untung puluhan juta dari hasil usahanya.
Kini pengusaha muda asal Desa Potoan Daja ini cukup duduk manis di kediamannya sembari menunggu pembeli dan tengkulak sepatu batik.
Meski pandemi Covid-19 belum mereda, penjualan sepatu batik miliknya tetap moncer.
Rofiki menceritakan, awal mula memproduksi sepatu batik ini sekitar Oktober 2021 lalu.
Saat itu, pembuatan sepatu batik tersebut bermula dari pelatihan Wira Usaha Baru (WUB) yang digelar Pemkab Pamekasan selama 20 hari.
Sebelum mengikuti pelatihan WUB itu, Rofiki bersama rekan kerjanya hanya bisa membuat sepatu biasa.
Namun berkat adanya pelatihan WUB tersebut, ia bisa mencoba membuat sepatu dengan inovasi lain.
"Awal itu ide Pak Kades Potoan Daja yang menyuruh saya untuk buat sepatu batik. Lalu iseng buat dua pasang sepatu ternyata banyak yang suka," cerita Rofiki saat ditemui di tempat usahanya, Senin (7/11/2022).
Rofiki mengaku mendapat angin segar, setelah produksi sepatu batik buatannya mendapat dukungan dari Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam.
Baca juga: Pengrajin Mulai Produksi Paccak Batik, Disperindag Pamekasan Ikut Bantu Pemasaran
Sewaktu itu, Bupati Baddrut Tamam membantu mempromosikan dan memviralkan sepatu batik buatannya.
"Bahkan Pak Bupati minta ke kami disuruh buatkan juga yang edisi khusus. Sejak saat itu kami pindah haluan untuk mulai produksi sepatu batik," katanya.
Rofiki sempat kewalahan ketika banyak menerima pesanan sepatu batik dari luar Madura.
Banyaknya pesanan sepatu batik dari luar Madura itu ia rasakan setelah dibantu diviralkan oleh Bupati Baddrut Tamam.