Berita Sampang

Jatuh Bangun Usaha Aksesoris Rumah, Makruf Kini Raup Untung Melimpah di Pulau Madura

Kabupaten Sampang merupakan lokasi ke duanya di Pulau Madura, sedangkan sebelumnya ia pernah menjajakan dagangannya di Kabupaten Bangkalan.

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Hanggara Pratama
Makruf, pedagang aksesoris rumah menjajakan dagangannya di kawasan Alun-alun Trunojoyo, Jalan Wijaya Kusuma, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, Jumat (3/2/2023) 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Makruf, pedagang aksesoris rumah rela menempuh jarak hingga ratusan kilo meter, tepatnya dari Kabupaten Bojonegoro ke Kabupaten Sampang untuk berjualan di kawasan Alun-alun Trunojoyo.

Hal tersebut harus dijalani oleh ayah dua anak itu lantaran ingin produknya memiliki pangsa pasar yang luas.

Kabupaten Sampang merupakan lokasi ke duanya di Pulau Madura, sedangkan sebelumnya ia pernah menjajakan dagangannya di Kabupaten Bangkalan.

Pria berusia 58 berani berdagang hingga ke Madura, berawal dari sebuah Informasi bahwa aksesoris rumah seperti dagangannya belum begitu banyak diperjualbelikan.

Baca juga: Wisatawan di Sampang, Madura Meningkat Dua Kali Lipat Pasca Pandemi, Bule Juga Turut Meramaikan

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

"Jadi saya berangkat bersama istri saya ke Kabupaten Bangkalan," ujarnya kepada TribunMadura.com, Jumat (3/2/2023).

Adapun, saat pertama kali ke Madura, ia membawa beragam aksesoris rumah, mulai dari lemari, lampu tiang, asbak, kursi dan meja, hingga patung kayu yang dibuatnya sendiri.

Kemudian, setelah beberapa bulan di Bangkalan, dirinya kembali mendapat informasi jika di Kabupaten Sampang terdapat suatu yang baru yakni diresmikannya Alun-Alun Trunojoyo.

Dengan begitu, insting bisnisnya berkeliaran sehingga tanpa berfikir panjang, ia bergegas berjualan ke Sampang.

"Saya berangkat sekitar dua pekan lalu, Alhamdulillah selama ini dagangan saya laku," terangnya.

Sementara, Makruf mulia menggeluti usaha aksesoris rumah sejak tahun 1990, saat itu dia memahat kayu jati dengan alat seadanya. 

Bahkan Makruf menyebut, dirinya adalah orang pertama di Bojonegoro yang membuka usaha aksesoris rumah dari kayu.

Sehingga di tempat tinggalnya (Bojonegoro) usahanya cukup dikenal luas hingga memiliki pangsa pasar di beberapa daerah di Jawa Timur kecuali di Madura.

"Alhamdulillah dengan usaha aksesoris rumah ini sudah membawa banyak perubahan, terutama terhadap keluarga saya, untuk omset setiap bulannya bisa mencapai Rp 200 juta," kata Makruf.

Ia menambahkan, saat pertama kali membuka usaha, dirinya mengrajin sendiri dagangannya, hingga akhirnya mampu merekrut karyawan.

Sebelum mewabahnya Covid-19, karyawan di rumahnya mencapai 25 orang, namun pascawabah kondisi pesanan merosot drastis.

"Pasca pandemi karyawan saya tinggal 9 orang akibat jumlah pesanan tidak sebanyak sebelumnya," tandasnya.

Lebih lanjut, aksesoris buatannya semua berbahan kayu jati, mulai dari tempat botol air mineral, rak sudut, pahatan kaligrafi, hingga kursi dan meja.

Sedangkan harganya bervariatif, mulai dari Rp100 ribu, hingga jutaan rupiah.

Makruf mengaku, selama ini, kunci suksesnya cukup sederhana, yaitu sabar, jujur, dan disiplin.

“Kuncinya kita beri kepercayaan kepada konsumen, kalau janji pesanan selesai besok, maka bagaimana pun caranya besok harus selesai tapi tetap mengedepankan kualitas," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved