Berita Madura

Ketua PT PKK Sumenep Nia Kurnia Fauzi Minta TPPS Untuk Berkolaborasi Perangi Stunting

Ketua TP PKK Nia Kurnia Fauzi menargetkan relavensi stunting mengalami penurunan hingga 14 persen pada Tahun 2024.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Ali Hafidz Syahbana
harapnya. Ketua TP PKK Sumenep Nia Kurnia Fauzi saat memberikan sambutan di acara lokakarya penguatan TPPS Sumenep di Aula Hotel de Baghraf pada Senin (13/2/2023). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Ketua TP PKK Sumenep Nia Kurnia Fauzi meminta Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk terus berkolaborasi dengan semua elemen dalam penurunan angka stunting di ujung timur Madura.

Sebab berdasarkan hasil Survie Status Gizi Indonesia (SSGI) kasus stunting di Sumenep Tahun 2021 mencapai 29,4 persen atau tertinggi nomor 5 di Jatim.

Dari itulah Nia Kurnia Fauzi menargetkan relavensi stunting mengalami penurunan hingga 14 persen pada Tahun 2024.

"Dari itulah saya meminta seluruh TPPS Kabupaten Sumenep, agar berkolaborasi sesuai fungsinya masing-masing. Sehingga kegiatan pencegahan maupun intervensi stunting bisa berhasil sesuai target pemerintah pusat dan menghasilkan generasi yang cerdas, berkualitas khususnya generasi Sumenep kedepannya," tutur Nia Kurnia Fauzi saat memberikan sambutan dalam acara lokakarya penguatan TPPS di Hotel De Baghraf pada hari Senin (13/2/2023).

Baca juga: Pemkab Pamekasan Sukses Turunkan Penderita Stunting dari 38 Persen Jadi 8 Persen, Berkat Kolaborasi

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Tingginya kasus stunting kata kader DPC PDI Perjuangan Sumenep ini, disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya permasalahan asupan gizi, kesehatan ibu dan anak, fasilitas layanan kesehatan yang kurang memadai, kurangnya sanitasi dan akses air bersih, hingga isu sosial ekonomi.

"Tetapi untuk mencegah itu semua, kita sudah punya konsep framework yang berisikan 5 pilar penting diantaranya  meningkatkan konsumsi masyarakat, perbaikan pola asuh, pelayanan kesehatan, hingga membaiknya kesehatan lingkungan," paparnya.

Dalam upaya penurunan kasus stunting inj lanjutnya, Pemkab Sumenep melalui Dinas Kesehatan juga memiliki program unggulan dengan menjalankan Gerakan Eliminasi Tuntaskan TBC dan Stunting (GETTS).

"Program ini melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat. Dengan program ini, terbukti menghasilkan pencapaian yang signifikan," paparnya.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep ini mengajak semua elemen, untuk jadi pelopor dalam penurunan stunting, jadikan ibadah dan ikhlas dalam menjalankan tugas yang mulia.

"Kita harus yakin bahwa Kabupaten Sumenep nantinya, akan menjadi kabupaten yang unggul dalam segala bidang," harapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved