Wacana Reaktivasi Rel Kereta Api di Madura, Kementerian Perhubungan RI Lakukan Studi Kelayakan

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Wacana reaktivasi jalur rel kereta di Pulau Madura, mendapat banyak sorotan dari berbagai kalangan.

Rencana akan diaktifkannya kembali Kereta Api di Madura ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat, terutama Pamekasan.

Awalnya, rencana reaktivasi jalur rel kereta di Madura ini sudah didengungkan sejak tahun 2017 lalu.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Pamekasan, Sigit Priyono mengatakan belum mendapatkan surat atau informasi mengenai reaktivasi rek kereta api itu akan dilakukan atau tidak.

Namun ia mengaku juga mendengar wacana reaktivasi rel kereta api ini yang banyak dibicarakan berbagai pihak.

Baca juga: Kalapas Narkotika Pamekasan Peringati Pegawainya Tak Terlibat Mengedarkan Narkoba ke Narapidana

"Reaktivasi rel kereta api ini sudah lama diperbincangkan," kata Sigit Priyono, Senin (27/2/2023).

Penurutan Sigit, Kementerian Perhubungan RI telah melakukan studi kelayakan yang diawali sejak 2009 lalu dan diakhiri pada tahun 2018 lalu untuk reaktivasi kereta api di wilayah Madura.

Saat itu, studi kelayakan reaktivasi rel kereta api ini terdapat beberapa penilaian dan pertimbangan.

Salah satunya mengenai kelayakan teknis, kelayakan ekonomi dan kelayakan finansial.

Meski demikian, Sigit memastikan Pemkab Pamekasan akan mendukung sepenuhnya jika reaktivasi rel kereta api ini dilakukan di Madura oleh Pemerintah Pusat.

Ia berharap reaktivasi Kereta Api di  Madura oleh Pemerintah Pusat ini dapat meningkatkan ekonomi warga Madura.

"Sesuai harapan kita bersama tujuan reaktivasi Kereta Api ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan membuka selebar-lebarnya akses transportasi bagi warga sehingga semua masyarakat dapat menikmatinya," harapnya.