Berita Madura
Inilah Sosok Ipin Remaja Bangkalan yang Rela Tak Sekolah Demi Merawat Kedua Adik dan Jaga Ibu ODGJ
Sambil menenteng sebuah ceret berbahan seng, Ipin bergegas menggendong adik nomor tiganya itu memasuki dapur untuk membuatkan susu
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Penantian panjang Moh Syafirin Rohman alias Ipin (16), warga Desa Longkek, Kecamatan Galis, Bangkalan atas kesembuhan Ny Mesda (38) perlahan mulai terwujud. Meski ingatan ibunya berangsur pulih, namun Ipin belum berniat meninggalkan Mesda seorang diri sebelum benar-benar dinyatakan pulih.
Suara merengek dari mulut M Ragil Saputra (2), sontak membuat Ipin beranjak dari tempat tidurnya. Sambil menenteng sebuah ceret berbahan seng, Ipin bergegas menggendong adik nomor tiganya itu memasuki dapur untuk membuatkan susu.
“Saya sudah terbiasa bangun di waktu subuh dan tidur pada pukul 8 malam ketika adik (Ragil) sudah tidur. Meski adik sudah mandi sendiri lewat pancuran air dari kran, tapi tetap saya awasi,” ungkap Ipin kepada Tribun Madura.
Selain Ipin dan Ragil, pasangan Mesda dan Syaiful Rohman (42) juga dikarunia anak kedua, yakni M Sarob Salsabil (11). Ia kini mulai merasakan nuansa baru, setelah mulai bersekolah di UPTD SDN 1 Longkek. Sementara anak bungsunya meninggal dunia di usia 7 bulan pada Sabtu (26/2/2023).
“Adik (bungsu) meninggal karena alergi pada kulit, meninggalnya agak siangan sekitar pukul 11.00 WIB di Puskesmas Burneh,” tutur Ipin.
Baca juga: Ingatan Ibu ODGJ di Bangkalan Berangsur Pulih, Rasa Rindu ke Suami Kembali Bersemi, “Abang di Mana?”
Ipin kini bisa sedikit bernafas lega. Kesabaran dan ketabahan Ipin selama beberapa tahun merawat kedua adik dan menjaga Ny Mesda mulai membuahkan hasil. Ibu yang terindikasi mengalami gangguan jiwa kini mulai mampu beraktivitas seperti berbelanja, mencuci piring, sesekali memasak, hingga melipat pakaian.
Alhamdulillah sudah mendingan, sudah diberi obat. Terkadang memasak kadang juga tidak. Berharap ibu bisa kembali menjaga adik, seperti ibu-ibu yang lain intinya. Terus saya sekolah tetapi nunggu ibu sembuh,” katanya dengan nada lirih.
Ia menambahkan, kondisi ibunya terindikasi mengalami gangguan jiwa terhitung sejak 10 tahun. Namun tidak separah setelah ayahnya, Syaiful Rohman tersandung kasus pidana kepemilikan sepeda motor dan dijebloskan ke dalam penjara beberapa bulan yang lalu.
“Ketika bapak di lapas, kondisi ibu menjadi lebih parah. Mulai saat itu saya bangun di waktu subuh untuk mengurus adik-adik dan memastikan ibu dalam kondisi baik,” pungkasnya.
Dalam keseharian, Ipin sesekali dibantu adik perempuan dari Syaiful Rohman atau adik ipar Mesda, yakni Novi. Ia menjadi salah seorang kerabat keluarga Ipin yang mengetahui kondisi Mesda sejak awal.
“Setelah kakak (Syaiful) masuk penjara kasus sepeda motor, berlanjut anak bungsu meninggal dunia, kondisi Mbak Mesda semakin parah. (Pikiran) ngeblank, tidak masak, tidak mengurusi anak-anak, kesehariannya berjalan ke sana kemari. Setelah minum obat, mulai Senin kemarin, ingatannya berangsur pulih,” singkat Novi.
Gubernur Khofifah Bangun Sembilan Dermaga di Madura, Formad: Bentuk Komitmen Kuat Bangun Pulau Garam |
![]() |
---|
Transportasi Murah Meriah Trans Jatim Surabaya-Madura, Bayar Rp 5 Ribu Bisa Nikmati Fasilitas Nyaman |
![]() |
---|
Sudah Ada TransJatim, Warga Madura Ternyata Masih Suka Naik Bus Rute Jauh |
![]() |
---|
Kronologi Meninggalnya Warga Madura di Gurun Pasir saat Ingin Naik Haji Secara Ilegal |
![]() |
---|
Kunjungi Kangean, Kementerian Kelautan dan Perikanan Survei Budidaya Lobster Milik PT Balad Grup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.