Pemilu 2024
Ganjar Pranowo Kunjungi Surabaya, Lakukan Napak Tilas Akulturasi Dakwah Ala Sunan Ampel
Ganjar langsung digandeng dua keturunan Sunan Ampel untuk memasuki area pemakaman keluarga inti Sunan Ampel yang berada di area makam
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Selama setengah jam Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melantunkan tahlil dan doa di samping pusara Sunan Ampel, Surabaya, Jumat (17/3). Ziarah di makam sunan yang bernama asli Syekh Ali Rahmatullah ini merupakan titik pertama dari rangkaian nyadran yang Ganjar lakoni bersama istri, Siti Atikoh sebelum memasuki Ramadhan.
Tiba di gerbang pemakaman pukul 20.25 wib. Ganjar langsung dikerubungi peziarah yang minta bersalaman. Alunan tahlil dan doa begitu ritmis terdengar dari dua bagian komplek pemakaman. Yakni bagian peziarah lelaki dan peziarah perempuan.
Setelah berwudlu, Ganjar langsung digandeng dua keturunan Sunan Ampel untuk memasuki area pemakaman keluarga inti Sunan Ampel yang berada di bagian terdalam area pemakaman.
Gus Abubakar, seorang dari keturunan Sunan Ampel mengatakan itu adalah tempat ziarah paling istimewa.
Baca juga: Antusiasme Warga Kebumen Sambut Presiden Jokowi dan Gubernur Ganjar Pranowo
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
"Tidak semua orang bisa masuk ke bagian ini. Alhamdulillah kami bisa mengantar Pak Ganjar sampai pada titik ini," kata Gus Abubakar.
Ganjar langsung bersimpuh tepat di samping pusara Sunan Ampel dan melantunkan kalimat tasbih dan tahlil yang dipimpin Gus Abubakar.
"Subhanallah wabihamdih, Subhanallahil 'adzim. Laa ilaha illallah. Laa ilaha illallah."
Begitu runtutan bacaan tahlil, Ganjar bersama istri mengamini doa-doa yang diucapkan oleh Gus Abdul Muis Azis yang merupakan cicit pendiri Nahdlatul Ulama, KH. Bisri Syansuri.
Usai berdoa, Ganjar mengatakan ziarah ke makam Sunan Ampel ini merupakan rangkaian nyadran Walisongo yang berlangsung pada Jumat (17/3) hingga Minggu (19/3).
" Kami muslim Indonesia mengenal yang namanya tradisi nyadran sebelum ramadhan. Dan kami mengawali nyadran di makam Sunan Ampel," kata Ganjar.
Bagi Ganjar, Sunan Ampel merupakan sosok yang berjasa bagi kaum muslim Tanah Air. Terlebih dengan segala cara Sunan Ampel dalam berdakwah.
Moh Limo, lanjut Ganjar, merupakan ungkapan dakwah Sunan Ampel yang hingga saat ini masih sangat relevan.
Moh Limo yang berarti tidak mau melakukan lima perkara merupakan ungkapan Sunan Ampel yang bermaksud moh mabuk(tidak mau minum-minuman keras), moh main (tidak berjudi), moh madon (tidak berzina), moh madat (tidak mau menggunakan narkoba) dan moh maling (tidak mau mencuri).
"Cara tersebut merupakan akulturasi dakwah agar mudah diterima masyarakat," kata Ganjar.
Ganjar juga mengatakan, alasan lain perjalanan nyadran Walisongo yang dia lakoni ini adalah untuk mengenang segala cara dakwah ulama terdahulu yang tidak menyingkirkan kearifan lokal.
"Setelah dari sini perjalanan akan berlanjut ke Sunan Gresik, Sunan Giri, Sunan Drajat dan Sunan Bonang. Hari Minggu kami lanjut ke Makam Raden Fattah, Sunan Kalijaga, Sunan Muria dan Sunan Gunungjati," pungkasnya.
Pesan Larangan Anies Baswedan Aktifitas Politik di Surabaya Beredar, Bawaslu dan Nasdem Angkat Suara |
![]() |
---|
Bacapres Anies Baswedan Minta Relawan di Surabaya Solid: Asal Usul boleh Beda, Tujuan Kita Sama |
![]() |
---|
Anies Baswedan Akan Kunjungi Jawa Timur, Pulau Madura Salah Satu Tujuannya, Nasdem Jatim: Menyapa |
![]() |
---|
Satsabhara Polres Pamekasan Latihan Pengendalian Massa, Persiapan Pengamanan Pemilu 2024 |
![]() |
---|
11 Daerah di Jawa Timur Alami Perubahan Dapil untuk Pemilu 2024, Sumenep Termasuk |
![]() |
---|