Hikmah Ramadan: Upaya Menggapai Lailatul Qodar

Oleh: Dr. Hj. Mihmidaty Al Faizah Yacub, M.Pd.I

TRIBUNMADURA.COM - A. Keutamaan Bulan Romadhon

Romadhon adalah bulan yang istimewa, bulan yang mulya, bulan yang agung, bulan penuh berkah dan rahmat, bulan dimana seluruh umat Islam diwajibkan melakukan ibadah puasa. Keutamaan bulan Romadhon antara lain tersirat dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa melakukan ibadah Romadhon karena iman dan mengharap ridho-Nya, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhori dan Muslim dalam kitab Bulughul Marom, 145)

فَإِنَّ الدَّعَوَاتِ فِيْ رَمَضَانَ مُسْتَجَابَة وَالصَّدَقَاتِ مَقْبُوْلَة وَاْلحَسَنَاتِ مُضَاعَفَة وَاْلعَذَابُ مَرْفُوْع

“Di bulan Romadhon doa-doa dikabulkan, semua sedekah diterima, semua amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya, adzab dihilangkan/dosa diampuni.” (Durrotun Nashihin, 18)

Sedangkan keistimewaan ibadah puasa adalah sebagaimana diriwayatkan Rasulullah SAW, bahwa Allah SWT berfirman:

قاَلَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قاَلَ اللّٰهُ تعالى كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ اِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ

“Tiap amal kebajikan anak Adam adalah untuknya, kecuali ibadah puasa, maka itu adalah untuk-Ku dan Aku akan membalasnya.” (Shohih Bukhori, 1771)

Para ulama berselisih pendapat dalam penafsiran hadits tersebut dalam beberapa pengertian.

1.      Bahwa dalam ibadah puasa tidak bisa terjadi riya’ seperti pada lain-lain ibadah. Karena orang ber-riya’ adalah untuk sesama manusia, sedang ibadah puasa adalah sesuatu di dalam hati. Tegasnya semua amal ibadah dilakukan dengan gerak badan, kecuali ibadah puasa yang dilakukan dengan niat yang tidak diketahui oleh orang-orang.

2.      Bahwa hanya Allahlah yang mengetahui bilangan pahalanya dan berlipat ganda pahalanya, sedang lain-lain ibadah dapat diketahui oleh Sebagian manusia.

3.      Bahwa ibadah puasa itu adalah yang paling dicintai oleh Allah SWT.