Berita Lamongan

Cerita Mahasiswi Asal Laren Lamongan Selamat dari Amukan Perang Sudan, Tembok Asrama sampai Bergetar

Saat gencatan senjata antara Militer Sudan dan pasukan Rappid Support Forces (RSF) mahasiswi semester VII ini kebetulan sedang tidak berada di Sudan.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Ficca Ayu
TribunMadura.com/Hanif Manshuri
Resta Dhuhratun Nisak (24) mahasiswi asal Desa Karangtawar, Kecamatan Laren tiba di rumah didampingi ibunya, Siti Nasukhah, Rabu, (3/5/2023). 

TRIBUNMADURA.COM, LAMONGAN - Resta Dhuhratun Nisak (24) mahasiswi asal Desa Karangtawar, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan selamat dari perang Sudan, negeri tempatnya menimba ilmu.

Saat gencatan senjata antara Militer Sudan dan pasukan Rappid Support Forces (RSF) mahasiswi semester VII ini kebetulan sedang tidak berada di Sudan.

"Waktu bergejolak perang saya sedang berada di tanah suci, Umrah. Tapi sempat berkomunikasi di grup suasana di sana sangat menakutkan," ungkapnya, Rabu (3/5/2023).

Apalagi perangnya tidak jauh dari asrama tempatnya. "Kami takut juga saat mendapat informasi dari teman-teman," kata Nisak.

Baca juga: Asa AC Milan Tebus Brahim Diaz dari Real Madrid Makin Terbuka, Satu Syarat Harus Dipenuhi

Sembari tetap menjalani ibadah saat Umrah, Nisak mengaku terus meng-update perkembangan perang dari di ponsel miliknya. Bahkan ia kerap memanjatkan doa agar peperangan segera berhenti.

Diungkapkan, perang Sudan terjadi pada (15/4/2023) sekitar pukul 9.00 waktu Sudan. Lokasi pertempuran tersebut berada dekat dengan asrama tempat Nisak selama ini tinggal.

Sejumlah teman Nisak yang saat itu berada di asrama mengaku takut dan tak lama perang itu pecah para mahasiswi asal Indonesia kemudian dievakuasi.

"Jadi saat kejadian saya sedang berada di Makkah," katanya.

Di tempat pengungsian ada sekitar 76 mahasiswa asal Indonesia. Mereka bahkan mengaku kesulitan mendapatkan bahan makanan. Pernah saat akan buka puasa, untuk satu wadah nasi terpaksa disantap beramai-ramai bersama 76 mahasiswa itu.

Baca juga: Keluarga Ceritakan Kronologi Keberangkatan PMI yang Disiksa di Malaysia, Berharap Lekas Pulang

Karena situasi di Sudan tidak kondusif Nisak, putri pasangan Mustaqim (50) dan Siti Nasukhah ini akhirnya memutuskan untuk pulang ke tanah air Indonesia.

Nisak sendiri berharap situasi di Sudan bisa kembali normal dan bisa kembali menyelesaikan kuliah yang tinggal selangkah lagi.

Di Sudan ada ratusan mahasiswa dari berbagai negara, 76 di antaranya dari Indonesia. Mahasiswa Indonesia di evakuasi atau dipulangkan dalam tiga kloter." Alhamdulillah saya kloter pertama," ungkapnya.

Cerita temannya, tembok asrama yang ia tinggali sampai bergetar dampak dari perang antara kedua kelompok tersebut.

Baca juga: Rekor MURI di Surabaya, Ribuan Siswa dan Siswi Ikuti Lomba Penelitian Terbanyak Tingkat SD dan SMP

Diungkapkan, mahasiswa asal Indonesia kesulitan mendapatkan bahan makanan. Bahkan sampai pernah nasi  yang ada dalam satu periuk disantap beramai-ramai oleh 76 mahasiswa itu.

Nisak sendiri berharap situasi di Sudan bisa kembali normal dan ia bisa kembali menyelesaikan kuliah.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved