Kisah Bidan Honorer Bantu Ibu Hamil di Papua, Akses Jalan Buruk Tempuh Perjalanan Belasan Jam

Mereka menempuh perjalanan belasan jam menuju rumah sakit di Kabupaten Mappi, Papua

Editor: Samsul Arifin
Tangkapan layar
Viral seorang tenaga kesehatan membantu ibu hamil dengan akses jalan yang sangat susah. 

Orang tersebut, adalah suami dari si ibu hamil, yang meminta bantuan.

"Saat itu jam 2 Subuh tiba-tiba ada orang yang datang gedor-gedor pintu jadi saya langsung kaget bangun."

"Ternyata yang datang adalah suami dari pasien sendiri yang mengabarkan kalau istrinya melahirkan anaknya sudah keluar jam 11 malam sebelumnya dan plasentanya belum keluar," ungkapnya kepada Tribunnews.com, Senin (8/5/2023).

Baca juga: Nasib Bidan di Sampang yang Tersandung Kasus Mobil Goyang, Sejumlah Aktivis Minta Sanksi Segera

Baca juga: Hanya Butuh 1 Menit, Pencuri ini Mampu Gasak Motor Milik Bidan di Lumajang, CCTV Rekam Aksi

Mengetahui hal tersebut, Wike pun kaget dan langsung mengambil peralatan medis.

"Mendengar itu saya langsung kaget dan mengambil semua peralatan medis yang akan saya gunakan dan saat itu juga saya langsung menuju ke rumah pasien tersebut."

"Tiba di sana saya periksa keadaan ibunya, setelah itu saya konsul ke dokter."

"Habis itu saya cari armada yang bisa saya gunakan untuk secepatnya bisa tiba ke kabupaten karena anak kedua dari ibu tersebut, tidak bisa lahir normal karena letak melintang," jelas Wike.

Wike mencoba mencari bantuan untuk membawa pasiennya yang harus dirujuk ke rumah sakit di wilayah Kabupaten Mappi, Provinsi Papua.

Sementara pasiennya, tinggal di pedalaman dari Kabupaten Mappi, Distrik Tizain Kampung Basman.

Tak lama kemudian, Wike bersyukur, ada seseorang yang membantunya meski harus melewati jalur air

"Dan puji Tuhan ada seorang bapak yang bersedia meminjamkan Armadanya (speed) kepada saya untuk saya gunakan merujuk pasien tersebut," ceritanya.

Tempuh Perjalanan Belasan Jam

Wike menceritakan, ia dan pasiennya berangkat pukul 07.30 dan baru sampai di RS sekitar pukul 19.00 WIT.

Dalam perjalanannya, mereka sempat melewati rerumputan liar di rawa.

Bahkan, sejumlah orang turun ke air untuk membuka jalan perahu.

"Sudah ditutupi oleh rumput teburawa yang Sudah membentuk daratan," ungkap Wike.

Setelah 12 jam perjalanan, Wike mengaku baru bisa sampai ke RS malamnya.

"Kami berangkat dari kampung jam satengah 8 pagi dan baru bisa tembus ke RS hampir jam 7 malam," ucapnya.

 

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com 

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved