Berita Probolinggo

Siswa SDIT Tahfidz Bintangku Kota Probolinggo Keracunan, Minum Produk Teh Kemasan Sudah Kedaluwarsa

Seperti diketahui sebanyak 19 siswa kelas 4 SDIT Tahfidz Bintangku, mengalami keracunan, Jumat (12/5/2023) sekira pukul 09.30 WIB.

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Ficca Ayu
TribunMadura.com/Danendra Kusuma
Kasus keracunan yang dialami belasan siswa di SDIT Tahfidz Bintangku. 

TRIBUNMADURA.COM - Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Tahfidz Bintangku, Jalan Bengawan Solo, Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedepok, Kota Probolinggo, Trisni Asigazin, mengungkapkan fakta mengenai kasus keracunan yang dialami belasan siswanya.

Seperti diketahui sebanyak 19 siswa kelas 4 SDIT Tahfidz Bintangku, mengalami keracunan, Jumat (12/5/2023) sekira pukul 09.30 WIB.

Mereka keracunan diduga seusai meneguk produk teh kemasan, teh pucuk.

Gejala yang dirasakan belasan murid itu mulai pusing hingga muntah.

"Teh pucuk yang diminum siswa kedaluwarsa. Tanggal kedaluwarsa yang tertera pada botol menunjukkan bulan Maret 2023," katanya.

Baca juga: Ulang Tahun Berujung Petaka, Belasan Siswa Tahfidz di Probolinggo Keracunan usai Minum Teh

Baca juga: DPD NasDem Yakin Bikin Anies Baswedan Dapat Suara Terbanyak di Pamekasan Kalau Jadi Nyapres 2024

Produk minuman teh kemasan itu merupakan pemberian atau sedekan dari wali murid yang anaknya tengah berulang tahun.

Ada dua siswa yang merayakan ulang tahun hari ini.

Selain teh pucuk, wali murid juga membagikan makanan ringan dan produk teh kemasan lain, yakni teh gelas.

"Makanan ringan dan teh gelas tidak kedaluwarsa. Hanya teh pucuk yang kedaluwarsa," ungkapnya.

Sebelum keracunan, sorang siswa merasakan hal aneh saat minum teh pucuk.

Rasa dari minuman teh itu tidak manis seperti biasanya.

"Siswa itu bilang jika teh pucuk rasanya pahit pada wali kelas. Wali kelas pun meminta semua siswa untuk tidak meminum teh itu. Namun, belasan siswa sudah terlanjur minum teh pucuk hingga mengalami gejala pusing dan mual," ungkapnya.

Mendapati ada masalah kesehatan pada belasan siswa, Trisni dan para guru memberikan pertolongan pertama.

Baca juga: Truk Tangki BBM Tabrakan dengan Truk Pengangkut Buah, Kendaraan Ringsek, Kedua Sopir Alami Luka-luka

Baca juga: Bocah Madura Jadi Calon Kepala Desa di Usia 10 Tahun, Dapat Nomor Urt 2, Diantar Keluarga ke TPS

Salah satunya, belasan siswa itu diberikan air degan hijau.

"Sesuai SOP sekolah kami, sembilan siswa itu harus diperiksakan secara berlanjut supaya ada rekomendasi medis mengenai kesehatannya. Jika tidak ada pemeriksaan berlanjut khawatirnya ketika siswa tiba di rumah gejala itu muncul lagi," terangnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved