Bangga Madura
Kambing Pote Madura Khas dari Bangkalan, Simak Karakteristiknya Berbeda, Bisa Meproduksi Susu
Kambing Pote Madura Bangkalan ini memiliki karakteristik yang khas dengan posturnya yang lebih mini
Ia menjelaskan, di Jawa Timur telah memiliki Plasma Nutfah yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian dan sudah didaftarkan ke FAO. Beberapa di antaranya adalah Sapi Madura, Kambing Semburo di Kabupaten Lumajang, Ayam Gaok dan Domba Sapudi di Kabupaten Sumenep, dan Itik dari Mojosari.
Karena itu, kehadiran Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur bersama Prof Suryadi dan tim dari Unibraw di lokasi budidaya Kambing Pote Bangkalan sebagai upaya melakukan pencarian dan pemetaan Plasma Nutfah yang bisa dipatenkan sebagai rumpun varian baru.
“Kami mencari sumber Plasma Nutfah di Jawa Timur yang memang menjadi tanggung jawab pemerintah sebagai upaya melestarikan Plasma Nutfah yang ada di masing masing daerah. Terbaru, pemerintah telah menetapkan Sapi Gale’an,” singkatnya.
Sekedar diketahui, Plasma Nutfah merupakan masa organisme (flora dan fauna) yang membawa sifat-sifat genetik asli, mengatur perilaku kehidupan secara turun temurun sehingga populasinya mempunyai sifat yang membedakan dari populasi lainnya.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan, Ahmat Hafid menambahkan, kehadiran rombongan dari Unibraw dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur memberikan perhatian khusus terkait dengan Sumber Daya Genetik.
“Ketika hasil penelitian ini bisa dipatenkan, Kambing Pote akan menjadi varian ke-13 kambing di Indonesia. Sementara ini masih ada 12 varian kambing. Kami juga punya Itik di Desa Dabung, Kecamatan Geger yang sudah proses penelitian hak patennya. Semoga ini menjadi varian ungags baru,” singkat Hafid.
Sementara itu, pembudidaya Kambing Pote sekaligus salah satu Ketua KMMA, Taufik Rahman menyatakan, budidaya Kambing Pote Arosbaya telah dilakukan sejak awal tahun 2019. Itu dilakukan karena keberadaan Kambing Pote sangat penting dan menjanjikan secara ekonomi.
“Kami juga kembangkan sistem penggemukan sejak pertengahan 2021, hasil sangat bagusa dn tidak kalah dengan sistem penggemukan kambing bur yang biasa dipilih para peternak,” ungkap pria berusia 34 tahun itu.
Pengembangan berlanjut dengan menyilangkan Kambing Pote dengan dua Kambing Sanen jantan asal Swiss. Keturunan dari kawin silang itu lantas diberi nama Saveros, mampu memproduksi susu sejumlah 1 liter hingga 1,5 liter per hari. Produksi susu Saveros lebih banyak dari pada Kambing Pote murni yang hanya maksimal menghasilkan 1 liter susu per hari.
“Alhamdulillah, banyak masyarakat suka Susu Saveros hingga kami kehabisan stok. Mereka bilang untuk menjaga stamina tubuh dan bagus untuk penderita asma. Susu Saveros kami dijual seharga Rp30 ribu dalam botol kemasan per 600 ml,” pungkas Taufik.
Laporan TribunMadura Ahmad Faisol
kambing pote
Madura
Bangkalan
Kecamatan Arosbaya
Bangga Madura
Dinas Peternakan
Idul Adha
TribunMadura.com
Tribun Madura
Tradisi Warga Sampang Membuat Ketupat Jelang Maulid Nabi, Gotong Royong Lalu Diserahkan ke Pesantren |
![]() |
---|
Mengenal Baju Pesaan atau Baju Sakera, Pakaian Adat Khas Madura, Kaus Warna Belang Merah-Putih |
![]() |
---|
Ternyata Ini Letak Madura yang Dijuluki Pulau Garam, Punya Keunikan Bentuknya Bak Badan Sapi |
![]() |
---|
Madura United Unggul, Inilah Makna dari Sapeh Kerrab, Anak-anak di Madura Punya Permainan Pe-Sapean |
![]() |
---|
Meriahnya Madura Culture Festival di Sumenep, Achmad Fauzi Sebut Bangkitkan Etnis Seni Budaya Madura |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.