Budaya Madura

Mengintip Kampung dengan Deretan Rumah Bak Istana di Madura, Pemiliknya Perantau Sukses di Jakarta

Sekitar 15 rumah mewah berjejer, rata-rata dipagar tembok setinggi tiga meter dengan pintu gerbang baja di depannya.

Editor: Ficca Ayu
Kompas.com
Rumah mewah di Madura, Jawa Timur. Para pemilik rumah megah itu merupakan pengusaha warung kelontong Madura yang sukses mengadu nasib di Jakarta. 

TRIBUNMADURA.COM - Tribunners kali ini kita akan mengulas kisah di balik kampung dengan deretan rumah bak istana di Madura.

Pemiliknya adalah para perantau usaha toko kelontong di Jakarta.

Suasana kampung Mandun, Desa Cabbiya, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tak seperti kampung-kampung lain di Madura.

Rumah-rumah di kampung tersebut tampak megah bak istana.

Sekitar 15 rumah mewah berjejer, rata-rata dipagar tembok setinggi tiga meter dengan pintu gerbang baja di depannya.

Jenis rumah juga didesain kontemporer dengan atap segitiga yang tak terlalu tinggi.

Sisi modern sangat terlihat dari desain rumah tersebut. Ada pula yang mengombinasikan gaya rumah modern-klasik dengan menambahkan dua pilar besar di bagian depan rumahnya.

Baca juga: Pernikahan Sultan di Madura Viral, Bingkisan Uang Ratusan Juta, Mempelai Foto di Mobil Mewah

Perantau sukses

Para pemilik rumah megah itu merupakan pengusaha warung kelontong Madura yang sukses mengadu nasib di Jakarta.

Salah seorang pemilik rumah, Ati (46) mengaku bisa membangun rumah mewah berkat usahanya sebagai pemilik warung kelontong di Jakarta.

Rumah yang ia bangun di kampung Mandun, Desa Cabbiya, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep itu merupakan buah dari jerih payahnya.

"Saya sudah 20 tahun (buka warung kelontong) di Jakarta, dan Alhamdulillah bisa bangun (rumah) ini," kata Ati kepada Kompas.com, Senin (6/2/2023).

Ati mengaku, ia bersama suaminya merantau ke Jakarta sekitar tahun 2003. Saat itu, ia bingung lantaran di kampung halamannya tak ada lapangan pekerjaan yang menjanjikan.

Awalnya, Ati bersama suaminya mengelola warung kelontong milik orang lain. Sebagai karyawan, setiap hari mereka bergantian menjaga warung selama 24 jam penuh, 7 hari seminggu.

Sehari-hari mereka menjalankan usaha, membina keluarga, dan mengasuh anak di sana.

Baca juga: Kisah Dokter Wayan Viral TikTok, Hidup di Rumah Mewah Terbengkalai dan Penuh Sampah, Pasien Banyak

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved