Berita Madura

Takmir Masjid Agung Asy-Syuhada Perketat Saf Salat Idul Adha di Arek Lancor, Diberi Pembatas

Ini diterapkan menindaklanjuti keluhan masyarakat setempat mengenai posisi saf salat laki-laki dan perempuan yang bercampur saat salat Id berlangsung

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
Suasana saat warga Muhammadiyah saat salat Id di Lapangan Bakorwil Pamekasan, Madura, Rabu (28/6/2023). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Takmir dan panitia salat Idul Adha 2023 di Masjid Agung Asy-Syuhada Pamekasan, Madura akan memperlakukan pengaturan saf dengan ketat.

Ini diterapkan menindaklanjuti keluhan masyarakat setempat mengenai posisi saf salat laki-laki dan perempuan yang bercampur saat salat Id berlangsung dalam setiap tahunnya di sekitar Monumen Arek Lancor.

Ketua Takmir Masjid Agung Asy-Syuhada Pamekasan, H. M. Sahibuddin mengatakan, akan menambah jumlah petugas yang akan mengatur posisi saf salat laki-laki dan perempuan saat salat Id 1444 H esok pagi.

Pihaknya juga akan menugaskan 1 personel di setiap posis saf salat Id untuk mengamanakan beberapa orang agar bisa mengantisipasi masyarakat yang masih tidak mengikuti aturan.

"Jumlah jemaah yang membludak itu kami masih bisa memaklumi. Kami tidak putus asa, tetap berusaha semaksimal mungkin karena ini menyangkut ibadah,” kata H. M. Sahibuddin, Rabu (28/6/2023).

Baca juga: Warga Muhammadiyah Pamekasan Salat Id Lebih Awal di Lapangan Bakorwil, Polisi Beri Pengamanan Khusus

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Menurut Kiai Sahib, panitia selalu berupaya maksimal dalam mengatur saf salat Id agar sesuai dengan aturan, yakni dengan memasang pembatas, memasang baner imbauan dan mengerahkan petugas ke beberapa titik.

"Yang kami alami saat salat Idul Fitri kemarin, dari Arek Lancor ke barat masih bisa diatasi," ujar Kiai Sahib.

"Namun dari Arek Lancor ke timur itu tidak bisa diatasi, sulit. Karena tiba-tiba ada rombongan satu keluarga kemudian ngumpul menggelar tikar, ketika oleh panitia disuruh pindah mereka tetap bertahan,” sambung dia.

Pengamatan Kiai Sahib, persoalan yang dihadapi saat mengatur saf salat Id di Monumen Arek Lancor yakni ketika jemaah masuk atau telat dan banyak warga yang masuk tidak beraturan serta tidak mengikuti saf saat salat Id berlangsung.

Sementara petugas yang berjaga sedang melaksanakan salat Id.

“Ketika masuk salat Id, panitia juga solat. Ketika sedang salat Id berlangsung itu banyak warga yang masuk tidak beraturan, setelah salat baru kelihatan lagi tidak beraturan,” paparnya.

Ia berharap adanya kesadaran dari masyarakat untuk mengikuti aturan dan etika dalam melaksanakan salat Id.

Terutama memperhatikan saf salat Id agar tidak mengganggu orang lain sewaktu beribadah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved