Idul Adha 2023

Sapi Madura Mengamuk Hingga Tercebur ke Selokan, Pemilik Ungkap Dugaan Soal Hewan Kurban Tersebut

Sapi Madura separuh badannya tenggelam di air selokan keruh sedalam 1,5 meter tersebut, tidak takut, panik atau meronta, saat tubuhnya diikatkan tali.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Luhur Pambudi
Hewan kurban berupa sapi Madura yang tercebur di sebuah selokan di Surabaya 

Sapi yang terjual seharga Rp22 juta itu, ternyata tak menunjukkan perlawanan.

Bahkan terkesan menurut.

Sehingga proses evakuasi tak sampai memakan waktu sejam. 

Juragan penjual hewan kurban Amirul Santoso, mengatakan, insiden tersebut terjadi saat sapi akan dibawa ke tempat penitipan hewan kurban dari si pembeli. 

Saat penjaga sapi sedang berupaya menggeser tubuh sapi dengan perlahan-lahan melepas tali tampar pengikatan leher sapi.

Terbaik, si lembut tersebut mengamuk dan meronta-ronta. 

Lantaran leher sapi masih terikat pada kayu tempat pengikatan tali.

Kepala sapi lantas merunduk nyaris menyentuh tanah. 

Lalu kedua kaki belakang berpijak mengambil ancang-ancang melompat. 

Tak pelak tubuh si lembu lantas terbalik seperti salto hingga tercebur selokan sedalam tiga meter tepat di depan kandangnya.

Baca juga: Timnas Indonesia Pernah Dikritik Pelatih Timnas Argentina Scaloni Hingga Jose Mourinho: Tak Spesial

Baca juga: Man United Incar Kiper Juara Piala Dunia Gantikan David De Gea, Emiliano Martinez Tak Diragukan

Baca juga: Ucapan Pantun Idul Adha 2023, Kirim Melalui Media Sosial untuk Keluarga dan Kerabat Tercinta

"Sapinya berontak, kepalanya ke bawah, salto masuk ke selokan. Mau dikirim ke pembeli korban," ujar Amirul saat ditemui TribunJatim.com, di lokasi. 

Amirul menduga, sapinya itu sempat mengalami kondisi kepanikan saat hendak dipindahkan.

Karena di bahu jalan tepat depan stand penjualan hewan kurbannya, sempat terdapat beberapa anak-anak dan ibu-ibu yang berkunjung untuk melihat-lihat. 

Namun, dirinya sejak awal tidak dapat melakukan proses evakuasi secara mandiri, mengingat keterbatasan tenaga dan peralatan yang dimilikinya. 

Ia memilih untuk melaporkan kejadian yang menimpa stand penjualan hewan kurbannya itu, ke pihak petugas DPKP Kota Surabaya melalui sambung telepon darurat Command Center 112.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved