Berita Ponorogo

Pembalasan Akibat Sering Dikucilkan, Pria ini Tembok Jalan Warga, 13 Keluarga Kena Akibatnya

Pembalasan seorang warga Ponorogo yang kesal akibat sering dikucilkan. Hingga akhirnya melakukan aksi menembok jalan yang biasa menjadi akses warga.

Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Pramita Kusumaningrum
Pria di Ponorogo tembok jalan warga akibat sakit hati, 13 keluarga terkena imbas 

Perwira pertama itu menjelaskan, menurut keterangan dari tetangga, keduanya sama-sama punya salah.

Nanti kades terkait diminta mengedukasi kembali, hingga merobohkan temboknya.

Baca juga: Viral Video Pemotor Masuk Tol Kebomas Gresik, Diduga Nyasar karena Nyasar Google Maps

Baca juga: Sebagian Pedagang Pasar Kolpajung Ogah Tempati Tenda TPS Kowel, Kartu Keanggotaan Bakal Bisa Dicabut

Mengenai dengan status tanah, polisi masih melakukan pengecekan terlebih dulu.

"Kita akan masuk pelan-pelan di situ, pendekatan lewat bhabinkamtibmas dan tokoh agama, kita kedepankan restoratif justice dulu," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, video sebuah rumah yang di depan pintunya ditembok viral di media sosial.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi di Desa/Kecamatan Tambakboyo.

Camat Tambakboyo, Ari Wibowo, mengatakan aksi penembokan pintu rumah warga itu dipicu perseteruan antar keluarga.

Bemula saat Bu Tina mempunyai hajatan menikahkan anaknya pada Kamis (20/4/2023), kemudian sepupunya Nutri Sulis menjemur pakaian tepat di depan rumah Bu Tin.

Oleh Tina jemuran ini kemudian dipindahkan ke halaman rumah Sulis.

Baca juga: Jose Mourinho Disayang AS Roma, Stefano Pioli Bikin AC Milan Kecewa, Beda Sikap Klub ke Pelatih

Baca juga: Kisah Air 7 Sumur di Sampang yang Dipercaya Warga Sekitar Dapat Sembuhkan Penyakit, Kini Tak Terawat

Tak terima atas jemurannya dipindah, Sulis akhirnya menembok akses jalan menuju rumah Bu Tin.

"Dipicu ketersinggungan antar keluarga, hingga terjadi aksi penembokan," ujarnya kepada wartawan, Minggu (21/5/2023).

Ari menjelaskan, akibat penutupan akses jalan tersebut, kini keluarga Bu Tin harus melewati sisi jalan gang lain di samping rumahnya.

Perseteruan antara kedua belah pihak keluarga ini sebenarnya telah berlangsung lama, masalah kecil bisa menjadi besar.

Sebelumnya kedua belah pihak juga telah dilakukan mediasi oleh pemerintah desa setempat.

Namun lagi-lagi hasilnya gagal, hingga akhirnya terjadilah penutupan akses jalan.

"Rencananya besok pihak Muspika kecamatan menjadwalkan akan melakukan mediasi lagi, serba tidak enak karena masalah keluarga," pungkasnya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved