Berita Pamekasan
Cuaca Cerah Membuat Luas Lahan Tembakau di Pamekasan Naik 100 Persen, Petani Tembakau Berbondong
21.00 hektare lahan tembakau yang terdata sampai awal Juli 2023, tersebar di 13 kecamatan di Pamekasan, terdiri atas tembakau sawah seluas 6.500 Ha
Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Membaiknya cuaca di musim tanam tembakau tahun, ini membuat sejumlah petani di Pamekasan berbondong-bondong menanami kembali lahannya dengan tanaman tembakau.
Ini terlihat dari hamparan di beberapa kawasan di Pamekasan terlihat menghijau, penuh dengan tanaman tembakau.
Dibanding musim tanam tembakau pada 2022, luas lahan tanaman tembakau pada 2023 ini naik hampir 100 persen. Jika pada 2022 luas lahan tembakau di Pamekasan sebanyak 12.000 hektare, maka hingga saat pertengahan Juli 2023 luas lahan tembakau tercatat sebanyak 21.000 hektare.
Kepala Bidang (Kabid) Produksi Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan, Andi Ali Syahbana, mengatakan, cuaca kali ini dinilai mendukung terhadap komoditas tanaman tembakau di Pamekasan. Sehingga wajar, bila saat ini petani menanam kembali.
Baca juga: Lapas Narkotika Pamekasan Gelar Lomba Sustik Prison Music Festival 2023, Ajang WBP Unjuk Seni Musik
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com
“Kami berharap, jika sampai menjelang panen nanti, cuaca ini cerah dan tidak hujan dengan intensitas tinggi, Insya Allah kualitas tembakau benar-benar baik. Dan ini impian semua petani tembakau. Mereka berharap pada musim tanam kali ini, komoditas yang mereka tanam bisa meraup untung,” ujar Andi, panggilan Andi Ali Syahbana, mantan Lurah Bugih, Kecamatan Kota, kepada SURYA, Rabu (12/7/2023).
Menurut Andi, dari 21.00 hektare lahan tembakau yang terdata sampai awal Juli 2023, tersebar di 13 kecamatan di Pamekasan, terdiri atas tembakau sawah seluas 6.500 hektare. Kemudian tembakau tegal, luasnya sekitar 9.000 hektare dan tembakau gunung seluas 5.000 hektare.
Andi mengakui, saat ini tanaman tembakau ada yang masih baru awal tanam dan ada yang sudah memasuki pertengahan, seperti tembakau yang ditanam di daerah dataran tinggi atau disebut tembakau tegal dan tembakau gunung.
Dan kenapa masih terdapat sebagian disebut awal tanam, karena ini berhubungan dengan kondisi lahan. Sebab sebelumnya masih ditanami padi. Begitu tanaman padi selesai dipanen, barulah petani menggarap sawahnya untuk ditanami tembakau.
Dijelaskan, sejak awal tanam hingga pertengahan musim tanam ini, petugas di bagian penyuluh lapangan, memantau perkembangan tembakau. Ini untuk mengetahui bagaimana kondisi tanaman tembakau, sekaligus juga menerima keluhan dari petani tembakau menyangkut tanamannya.
Diungkapkan, selama ini pihaknya memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada petani tembakau lewat program Sekolah Lapan (SL). “Program ini dilakukan pada saat awal tanam, pertengahan tanam dan menjelang masa panen tembakau nanti,” kata Andi.
Sementara Samian (63), petani tembakau Desa Konang, Kecamatan Galis, Pamekasan, mengaku bersyukur kondisi cuaca saat ini sesuai yang diharapkan kalangan petani tembakau. Walau lima hari lalu, Pamekasan diguyur hujan, namun tidak berpengaruh. Malah menguntungkan, karena intensitasnya kecil dan hanya berlangsung sebentar tidak sampai menggenangi lahan.
“Kalau musim tanam tembakau 2022 lalu, cuacanya benar-benar tidak bersahabat dan banyak petani yang tidak menanam. Bahkan sebagian petani yang terlanjur tanam menderita kerugian cukup besar. Tetapi saat ini kami bersyukur cuaca terang benderang,” ungkap Samian, yang mengaku menggeluti tanaman sejak usia belasan tahun.
Ditambahkan, kali ini ia menanam sebanyak 12.000 pohon tembakau dengan modal keseluruhan Rp 11 juta. Dengan cuaca seperti ini dan harga yang sesuai, maka setidaknya nanti bila sudah panen tembakaunya bisa terjual kisaran di atas Rp 30 juta.(sin/muchsin)
Mengenal Sosok Kiai Abdul Qidam Pamekasan, Keturunan Wali Songo yang Berdakwah Lewat Pemerintahan |
![]() |
---|
Balita di Pamekasan Banyak yang Positif Penyakit Campak, Jumlahnya Melonjak Tajam |
![]() |
---|
Tunggu Viralnya Baliho Selamat Datang di Desa Maling, Polres Pamekasan Baru Bergerak Tangkap Maling |
![]() |
---|
Polres Pamekasan Tak Mampu Jalankan Tugasnya soal Diversi Kasus Bullying Terhadap Siswi SMP |
![]() |
---|
Sejumlah Wilayah di Pamekasan Berstatus KLB Penyakit Campak, Dinkes Temukan 110 Warga Positif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.