Berita Pamekasan

Satpol PP Peringatkan PKL Arek Lancor Segera Pindah ke Lokasi yang Disediakan, Sebagian Masih Bandel

Keberadaan PKL yang menempati kawasan terlarang kini mulai ditertibkan, terutama di sekitar area monumen Arek Lancor Pamekasan

Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Muchsin Rasjid
Mobil milik PKL berjejer di pinggir jalan, menjajakan dagangannya di depan kantor Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Bakorwil Pemerintahan dan Pembangunan Pamekasan. 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Meski Pemkab Pamekasan sudah menyediakan tempat penampungan PKL di Food Colony, Jl Kesehatan, Pamekasan, namun sampai saat ini puluhan PKL masih nekat menggelar dagangannya di pinggir jalan di kawasan monumen Arek Lancor, Pamekasan.

Tindakan PKL yang tetap bertahan berjualan di area Arek Lancor, membuat Satpol PP Pamekasan memberikan peringatan kepada PKL agar segera pindah ke tempat yang telah disediakan.

Sebab keberadaan PKL di sana, tidak hanya merusak keindahan kota, namun sering membuat arus lalu lintas macet.

Kepala Satpol PP Pamekasan, Mohammad Yusuf Wibisono, kepada SURYA, Selasa (25/7/2023) mengatakan, keberadaan PKL yang menempati kawasan terlarang kini mulai ditertibkan, terutama di sekitar area monumen Arek Lancor.

Untuk menertibkan mereka, pihaknya sudah melakukan beberapa langkah.

Baca juga: Pembangunan Sentra PKL di Sampang Tak Kunjung Terealisasi, Pemkab Usulkan ke Pemerintah Pusat

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Di antaranya woro-woro. Kemudian kirim surat peringatan.

“Kami sebagai pelaksana ketentraman dan ketertiban umum, sudah berupaya menertibkan mereka untuk segera pindah ke tempat yang sudah disediakan.  Namun sampai sekarang, sebagian dari mereka masih memilih bertahan,” kata Yusuf.

Menurut Yusuf, langkah pemerintah menyediakan tempat penampungan PKL ini untuk pemberdayaan.

Hanya saja, di antara PKL ada yang masih kurang paham terhadap pemerintah, padahal ini juga demi kenyamanan mereka.

Yusuf mengakui, ketika Satpol PP mendatangi mereka dan memberikan pemahaman, jika di lokasi itu dilarang, berbagai macam alasan mereka yang disampaikan.

Tetapi pihaknya akan terus berusaha bagaimana mereka pindah.

“Kami menghendaki agar kawasan di sana itu bersih dari aktivitas PKL. Dan kami menyadari, untuk bersih 100 persen sulit. Makanya, kami lakukan secara bertahap,” papar Yusuf.

Dijelaskan, selain Food Colony, Sae Salera dan Sae Rassa, tempat penampungan PKL, juga terdapat beberapa kawasan juga boleh ditempati PKL.

Hanya saja, ada aturannya. Baik jam buka dan jam tutup, kapasitasnya, alat peraga untuk berjualan tidak boleh permanin dan harus dibawa pulang, tidak boleh ditinggal di lokasi.

Yusuf menyadari, dalam penertiban PKL ini perlu dukungan dan kesadaran masyarakat.

Baca juga: Kapolsek Tlanakan Ungkap Penyebab Terbakarnya Gubuk Hunian Ningnan, Puntung Rokok Jadi Dugaan

Baca juga: Jadwal AS Roma vs SC Braga, Dua Pemain Asuhan Jose Mourinho Tumbang Sebelum Laga Uji Coba

Baca juga: Polemik Seragam Sekolah, SMAN 1 Mojokerto Tak Wajibkan Wali Murid Beli di Sekolah, Beri Pilihan

Baca juga: Alasan Polisi Terlambat Soal Viralnya Emak yang Gerebek Sarang Narkoba: Nggak Tahunya Pindah

Sebab mereka menolak pindah, lantaran di antaranya masyarakat yang datang membeli barang dagangannya.

“Yang seringkali kami dengar, bila kami menemui mereka, alasannya di tempat itu ramai pembeli,” ujar Yusuf.

Pantauan di lapangan, para PKL itu yang memadati area monumen Arek Lancor, berjualan mainan anak-anak. Makanan ringan, minuman dan buah-buahan, terutama di depan kantor Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pemerintahan dan Pembangunan Pamekasan, berjejer puluhan mobil milik PKL.

“Kami berjualan di sini merasa nyaman. Karena di sini ramai dengan lalu lalang warga yang melintas. Kalau kami pindah ke sana, masih pikir-pikir dulu, karena khawatir dagangan kami tidak laku,” kata salah seorang PKL. (Muchsin Rasjid)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved