Berita Surabaya

Polisi Cari Pelaku Utama Begal Sadis yang Beraksi di Surabaya, Pelaku Jual Motor Curian ke Bangkalan

Kapolsek Tandes Polrestabes Surabaya Kompol Zulkifli A Musa mengatakan, dua orang tersangka lainnya masih diburu dan dilakukan pengembangan.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Luhur Pambudi
Kapolsek Tandes Polrestabes Surabaya Kompol Zulkifli A Musa mengaku polisi masih memburu pelaku begal 

Setelah melintasi sebuah bangunan supermarket di permukiman tersebut. Berjarak sekitar 100 meter, Fajar terpaksa menepikan laju motornya sejenak di bahu jalan. 

Pria yang bekerja sebagai karyawan pabrik ekspor pengolahan ikan segar itu, bermaksud mengisi daya baterai ponselnya melalui colokan yang terdapat di dasbor motor. 

"Saya biasanya lewat situ dan aman. Biasanya saya kencang kalau lewat jalan situ," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Sabtu (29/7/2023). 

Tak dinyana-nyana, lanjut Fajar, dari arah belakang, dirinya dihampiri oleh pemotor lain; Honda PCX warna merah, berboncengan dengan tiga orang, dari sisi kanan. 

Ia mengira, pemotor itu, seperti pemotor pada umumnya yang hendak bermanuver mendahului motornya, atau mungkin hendak masuk ke dalam rumah yang kebetulan menjadi tempat motornya terparkir sementara. 

Ternyata, dugaannya keliru. Pemotor tak dikenal itu, merupakan komplotan bandit penjahat yang bersenjatakan parang sepanjang sekitar 30 sentimeter (Cm). 

Tanpa tedeng aling-aling, si eksekutor perampasan bersenjata parang yang duduk paling belakang, melompat dari bangku boncengan motornya. 

Lalu, lanjut Fajar, si eksekutor itu, menarik parang dari sarungnya, lantas sekonyong-konyong menempelkan sisi tajam parang itu, ke bagian perut sisi kanan. 

"Saya pas berhenti mau cas HP. Tapi mereka sudah datang dan tempelkan parang di perut. Kayaknya parang, kalau pisau, kan panjang. Sekitar 30 cm," jelasnya. 

Menyadari nyawanya terancam. Fajar berinisiatif secepat mungkin memasukkan ponselnya ke dalam saku jaket. 

Lalu dirinya melompat lari ke arah belakang motor, untuk menjauh dari ancaman sabetan parang yang dipegang si eksekutor perampasan, sewaktu-waktu. 

"Pokoknya saya lari menjauh. Saya kaget. Motor sudah dibawa kabur. Ya seperti di CCTV itu, cuma mereka 3 pelaku berhasil bawa kabur motor saya," katanya. 

Berada dalam situasi serba panik itu, yang dipikirkan Fajar hanyalah bagaimana menyelamatkan nyawanya.

Tak pelak, ia berupaya secepat mungkin menjauh dari jangkauan sabetan parang yang sangat mungkin melukai dirinya saat si pelaku nekat berusaha melumpuhkan dirinya. 

Sehingga, jika ditanya mengenai ciri detail ketiga orang pelaku tersebut. Fajar mengaku, tak terlalu mengingatnya. 

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved