Berita Sumenep

Segel di SMKN 1 Kalianget Dibuka, Bupati Achmad Fauzi Tegaskan Proses KBM Tidak Boleh Berhenti

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo jadi pimpinan apel upacara siswa di SMKN 1 Kalianget pada Senin (25/9/2023).

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo saat menerima kalungan bunga dari siswa di SMKN 1 Kalianget Sumenep, Senin (25/9/2023). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo jadi pimpinan apel upacara siswa di SMKN 1 Kalianget pada Senin (25/9/2023).

Apel upacara siswa itu digelar setelah kurang lebih satu minggu pintu masuk SMKN 1 Kalianget disegel oleh ahli waris Ach Dahlan yang disebut sebagai pemilik lahan pada Minggu (17/9/2023) lalu.

Dalam upacara dengan siswa, Achmad Fauzi Wongsojudo menyampaikan banyak terimakasih kepada seluruh jajaran guru atas ilmu yang sudah diberikan pada siswa dalam rangka memperbaiki, menyiapkan generasi kedepan yang unggul.

Setelah saat ini segala sudah dibuka lanjutnya, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini meminta kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap lancar.

Atas nama Pemkab Sumenep, Cak Fauzi meminta maaf dengan kejadian penyegelan seminggu yang lalu oleh ahli waris hingga siswa belajar daring dari rumah.

"Dengan kejadian beberapa hari lalu, Pemkab Sumenep menyampaikan permohonan maaf atas ketidak nyamanan dalam pelaksanaan KBM," kata Cak Fauzi.

Menurutnya, biarkanlah proses yang sudah terjadi tetap berjalan sesuai aturan.

Baik antara Pemkab Sumenep dengan pihak ahli waris Ach. Dahlan.

Namun lanjutnya, KBM siswa di SMKN 1 Kalianget Sumenep ini tidak boleh terganggu dengan adanya proses tersebut.

"Saya ingin memastikan, bahwa proses KBM tidak boleh berhenti. Siswa harus terus fokus belajar, KBM lancar tanpa ada gangguan apapun," harapnya.

Untuk diketahui sebelumnya, seluruh siswa SMK Negeri 1 Kalianget, Kabupaten Sumenep Madura tidak bisa masuk ke dalam sekolah pada Senin (18/09/2023) karena sekolah mereka disegel.

Bahkan, puluhan guru terlihat menunggu di depan sekolah juga tidak bisa masuk ke dalam sekolah karena pintu disegel oleh ahli waris Ach. Dahlan pada Minggu (17/9/2023).

Penyegelan itu dilakukan oleh ahli waris Ach Dahlan yang disebut sebagai pemilik lahan sekolah.

Pagar sekolah ditutup dan dipasang dua spanduk bentang bertuliskan 'Dilarang Masuk Tanpa Ijin Pemilik Lahan.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved