Kilas Balik

Alasan Soeharto Tak Diculik saat Peristiwa G30S, Padahal Seorang Jendral TNI, Betulkah Sang Dalang?

Mengapa Presiden Soeharto tak diculik dan dibunuh saat peristiwa G30S? Padahal, presiden ke-2 Republik Indonesia merupakan jendral TNI.

Editor: Mardianita Olga
TribunMadura.com/Istimewa
Meski merupakan jendral TNI seperti Ahmad Yani, Presiden Soeharto tak diculik dan dibunuh oleh PKI. Apakah ada alasan di balik hal tersebut? 

Soeharto tengah menjaga anak bungsunya, Hutomo Mandala Putra alias Tommy, yang dirawat karena luka bakar akibat ketumpahan sup panas.

Namun katanya, Latief tidak memberi informasi apa-apa, malah akan membunuhnya saat itu juga.

"Dia justru akan membunuh saya. Tapi karena saya berada di tempat umum, dia mengurungkan niat jahatnya itu," kata Soeharto.

Namun dalam otobiografinya, Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya (1988), Soeharto mengaku hanya melihat Latief dari kejauhan dan tak sempat berinteraksi.  

Baca juga: Sosok Mbah Suro, Dukun PKI yang Kebal Senjata, Pasukan RPKAD Harus Turun untuk Melumpuhkannya

Supersemar.
Supersemar. (Dok KOMPAS)

Supersemar

Soeharto menjadi pahlawan setelah ramainya peristiwa G30S.

PKI dianggap sebagai dalang. Sementara itu Soekarno tidak melakukan apa-apa.

Masyarakat sipil, mahasiswa, dibantu tentara, menggelar berbagai demonstrasi besar-besaran menuntut PKI dibubarkan dan ekonomi diperbaiki.

Buntut dari peristiwa G30S yaitu pada 11 Maret 1966. Soeharto yang saat itu menjabat Panglima Angkatan Darat meminta Soekarno memberi kuasa untuk mengatasi keadaan.

Permintaan itu kemudian disebut sebagai Supersemar (Surat Perintah 11 Maret).

Peristiwa itu menjadi jalan Soeharto menjadi presiden selanjutnya menggantikan Soekarno

Selanjutnya Soeharto menumpas PKI.

Setidaknya 500.000 orang yang dituduh PKI atau simpatisannya, dihabisi di berbagai penjuru Indonesia.

Ada juga yang dipenjara selama puluhan tahun seperti Latief, yang merasa dikhianati oleh Soeharto.

"Jadi siapa yang sebenarnya telah mengakibatkan terbunuhnya para jenderal tersebut? Saya yang telah memberi laporan lebih dulu kepada Jenderal Soeharto? Atau justru Jenderal Soeharto, yang sudah menerima laporan tetapi tidak berbuat apa-apa?" kata Latief dalam kesaksiannya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved