Kilas Balik

Inilah yang Terjadi saat Serma Boengkoes Ditugaskan Menculik Letjen MT Haryono di Peristiwa G30S PKI

Salah satu pelaku Gerakan 30 September 1965, Serma Boengkoes mengungkapkan kesaksiannya saat ditugaskan menculik Mayjen MT Haryono.

|
Editor: Taufiq Rochman
Kolase Tribun Kaltim dan Surya.co.id
Serma Boengkoes menjadi anggota Pasukan Cakrabirawa yang ditugaskan menculik Mayjen MT Haryono. Pelaku Gerakan 30 September ini baru dibebaskan pada 1999 

Sesampainya di lokasi, Sersan Boengkoes, yang menjadi komandan peleton, turun lebih dulu untuk mengetuk pintu rumah MT Haryono.

Pintu tersebut dibuka oleh istri MT Haryono. Boengkoes pun mengatakan jika MT Haryono harus menghadap ke Presiden Soekarno sekarang juga.

Istri Haryono mengatakan bahwa suaminya akan segera menyusul, dan meminta para prajurit berangkat ke Istana terlebih dahulu. Namun, Boengkoes tetap bersikeras menunggu.

Beberapa anggota menerobos masuk ke kamar Haryono.

Haryono pun segera merebut selongsong salah satu tentara yang masuk ke kamarnya.

Namun Haryono ditembak oleh Sersan Boengkoes. Haryono masih hidup saat itu.

Namun dalam perjalanannya menuju kediaman Soekarno, Haryono tewas.

Haryono bersama dua perwira TNI-AD lain, yakni Jenderal Ahmad Yani dan Mayjen D.I. Pandjaitan, dibawa dalam keadaan sudah tak bernyawa pada 1 Oktober 1965.

Pada 3 Oktober, tiga mayat jenderal itu ditemukan di dalam sumur di Lubang buaya. Empat jasad jenderal lainnya juga ditemukan di situ.

Atas perkara tersebut, Sersan Mayor Boengkoes dipenjara di LP Cipinang selama 33 tahun.

Dia dibebaskan dari LP Cipinang pada tanggal 25 Maret 1999.

Kisah Mbah Suro

Indonesia memiliki sejarah kelam yang mengangkut Partai Komunis Indonesia (PKI) di masa lalu.

Peristiwa berdarah itu kemudian dikenal dengan sebutan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI) yang terjadi pada 30 September 1965 silam.

Benar atau salah tindakan PKI saat itu sehingga dicap sebagai pemberontak masih diperdebatkan hingga kini.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved