Berita Sumenep
BPBD Sumenep Sebut Dampak Kekeringan Semakim Meluas, Terparah di Prancak dan Montornah
BPBD Kabupaten Sumenep, Madura menyebutkan dampak kekeringan (fenomena elnino) hingga awal bulan Oktober 2023 ini semakin meluas hingga 9 titik.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - BPBD Kabupaten Sumenep, Madura menyebutkan dampak kekeringan (fenomena elnino) hingga awal bulan Oktober 2023 ini semakin meluas hingga 9 titik.
"Dampak kekeringan saat ini semakin meluas, jumlahnya bertambah 9 titik dan salah satunya di Desa Sentol Pragaan," sebut Kepala BPBD Sumenep, Wahyu Kurniawan Pribadi saat dikonfirmasi TribunMadura.com, Kamis (5/10/2023).
Seperti diketahui sebelumnya, sesuai SK Bupati Nomor: 188/189/KEP/435.013/2023 sebanyak 51 desa yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Sumenep yang berpotensi terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun 2023.
Dari 18 kecamatan yang berpotensi terdampak kekeringan, 10 diantaranya merupakan kecamatan di daratan dan 8 lainnya kecamatan di wikayah Kepulauan.
Status siaga darurat bencana kekeringan, sesuai SK Bupati Sumenep tersebut, berlaku selama 183 hari, terhitung mulai 1 Juni - 31 November 2023.
"Untuk SK Bupati penetapannya itu masih dalam proses saat ini," katanya.
Kenapa kekeringa, di wilayah Sumenep ini makin meluas, Wahyu mengaku dari terlalu panasnya saat ini tanah yang kering tidak bisa mengeluarkan sumber air.
"Persoalan kekeringan ini bukan hanya urusan BPBD, tetapi urusan kita bersama. Maka kami sangat berterimakasih pada pihak Polres dan PMII kemaren itu juga menyalurkan air bersih ke daerah terdampak," katanya.
Baca juga: Dampak Kekeringan Pemprov Jateng Salurkan CPPD ke Masyarakat Miskin
Wahyu Kurniawan Pribadi menambahkan, bahwa pengiriman air bersih itu telah dilakukan sejak akhir Juli 2023.
Untuk tahap I, pihaknya menyiapkan 240 tangki air bersih yang didistribusikan ke desa-desa yang mengalami kekeringan. Setiap tangki berisi 6.000 liter air bersih.
Pihaknya mengaku sudah mendistribusikan air bersih ke desa-desa yang mengalami kering kritis.
Desa yang termasuk kering kritis adalah Desa Prancak dan Montornah Kecamatan Pasongsongan, kemudian Desa Basoka Kecamatan Rubaru, Desa Batuputih Daya, Desa Tengedan, dan Desa Badur Kecamatan Batuputih.
Selain itu, termasuk daerah kering kritis adalah Desa Batang-batang Daya dan Desa Jangkong Kecamatan Batang-batang, serta Desa Kombang, Kecamatan Talango.
"Air bersih yang didistribusikan di tiap desa tidak sama. Tergantung tingkat keparahan kekeringannya, kemudian jumlah dusun dan jumlah penduduknya," katanya.
Penyebaran Campak di Sumenep Bertambah Jadi 2.105 Kasus, Wabub Imam Hasyim Pantau Imunisasi |
![]() |
---|
Sebanyak 17 Orang Meninggal di Sumenep karena Campak, Gubernur Khofifah Langsung Terjun ke Madura |
![]() |
---|
Pengakuan Warga soal Ledakan Mobil di Sumenep, Cium Bau Tak Biasa di Lokasi |
![]() |
---|
Soal Kasus Ledakan Dahsyat Mobil L300 di Ambunten Sumenep, Polisi Langsung ke TKP |
![]() |
---|
Dini Hari, Mobil Warga Sumenep Meledak, Rumah Hancur, 1 Korban Luka-luka, Masyarakat sampai Panik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.