Final Karapan Sapi di Bangkalan Ricuh

BREAKING NEWS: Final Karapan Sapi di Bangkalan Ricuh, Penonton Ngamuk, Ada Korban Luka Parah

Terjadi kericuhan dalam gelaran Grand Final Kerapan Sapi Piala Presiden 2023 di Stadion RP Moh Noer, SKEP, Kelurahan Bancaran, Kota Bangkalan, Minggu

|
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
Terjadi kericuhan dalam gelaran Grand Final Karapan Sapi Piala Presiden 2023 di Stadion RP Moh Noer, SKEP, Kelurahan Bancaran, Kota Bangkalan, Minggu (8/10/2023). 

“Dalam sebuah ajang karapan sapi tradisional, itu sebenarnya sapi bertabrakan, kecelakaan itu itu hal yang sangat lumrah dan bukan faktor kesengajaan,” ungkap Kepala Bidang Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemkab Bangkalan, Hendra Gemma, Selasa (3/10/2023).

Ia menjelaskan, dalam budaya Karapan Sapi selain ada beberapa aturan baku, ada pula beberapa ketentuan yang ditandai dengan kibaran bendera warna merah, putih, dan hitam sebagai panduan jalur landasan pacu bagi sapi kerap.

“Istilah dalam Bahasa Madura dikenal ‘Sapi Mantek’, lari sapi itu memang ada yang fokus kepada benderanya, ada bendera merah, putih, dan hitam. Itu kemarin sepasang sapi yang nabrak ada di jalur bendera putih dan larinya itu selalu ke arah kanan,” jelas Gemma.

Dalam rekaman video yang beredar, sepasang sapi yang berada di landasan pacu sisi barat atau sisi kiri tiba-tiba melaju out of the track, menyilang ke arah lintasan pasangan sapi lawan.

Tabrakan pun tidak terelakkan, sepasang sapi yang menjadi ‘korban’ gagal melaju ke garis finish.

Sementara sepasang sapi yang out of the track tetap melesat kencang hingga finish dan menyelesaikan babak perempat final.

Menurut Gemma, peristiwa ‘laka lantas’ seperti itu pernah terjadi beberapa tahun silam di tahap final.

Ada sepasang sapi yang sangat melegenda dengan sebutan Setan Balap, tercatat sebagai sepasang sapi tercepat di masanya dan ditabrak sepasang sapi kerap berjuluk Hitam Manis.

Sapi Kerap Hitam Manis kala itu memang terkenal dengan sepasang sapi kerap berpostur tubuh kecil.

Kendati demikian, si Hitam Manis berkarakter ‘Matek’ yang larinya out the track ke landasan pacu pihak lawan di sisi kiri, yakni jalur bendera warna merah

“Sapi itu juga punya mental, biarpun sepasang sapi kecil tetapi memang larinya miring. Tetapi itulah pernak-pernik dari budaya karapan sapi Madura,” terang Gemma.

Ia menambahkan, peristiwa ‘laka lantas’ pada event Karapan Sapi Bupati Bangkalan Cup pada 1 Oktober 2023 itu merupakan kejadian tanpa sengaja, sering terjadi, dan peristiwa yang sangat wajar dalam setiap event karapan sapi tradisional.

“Pengalaman kami, kalau memang dari awal larinya ke kanan biasanya ‘matek’ nya di sebelah bendera. Kalau di jalur garis bendera putih Insya Allah lurus larinya. Tetapi memang dari awal kan diundi dalam kerapan kemarin, makanya tidak bisa memilih soal jalur garis bendera,” pungkas Gemma.

Sementara itu,

Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Ma'ruf berupaya meredam pasca terjadinya peristiwa kericuhan di tengah lapangan kerap Stadion RP Moh Noer, Bangkalan, Minggu (8/10/2023).

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved