Berita Terkini Sumenep
Alumni STKIP PGRI Sumenep Mendominasi ASN di Madura, Dr Asmoni Harapkan Jadi Pendidik Profesional
STKIP PGRI Sumenep, termasuk salah satu perguruan tinggi di pulau Madura yang lulusannya diterima sebagai ASN tenaga pendidik di sejumlah lembaga.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Taufiq Rochman
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, termasuk salah satu perguruan tinggi di pulau Madura yang lulusannya banyak diterima sebagai ASN tenaga pendidik di sejumlah lembaga pendidikan.
Ada sekitar 70 persen tenaga pendidikan khususnya di Kota Keris didominasi dari alumni kampus 'Taniyan Lanjang' yang ada di Jl. Raya Trunojoyo Gedungan Sumenep ini.
Pernyataan itu disampaikan langsung Dr. Asmoni (Ketua STKIP PGRI Sumenep) pada Rapat Terbuka Senat STKIP PGRI Sumenep dan Akademi Kesehatan Sumenep, Wisuda Sarjana dan Diploma Tahun Akademik 2022-2023 di gedung Graha Wicaksana Abdi Negara (Korpri) Sumenep pada Rabu (25/10/2023).
Dr. Asmoni penuh berharap, bagi seluruh alumni dapat mengabdi dengan baik bagi bangsa dan negara.
Jika merujuk pada lulusannya kata Asmoni, khususnya pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) diakuinya banyak mengisi lembaga pendidikan sekolah dasar (SD) di Pulau Madura, baik Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
Data itu tercatat, khususnya tiga tahun terakhir ini banyak didominasi dari alumni STKIP PGRI Sumenep.
"Jujur saja, jika kita mencermati kuota PPPK ada sekitar 70 persen diisi alumni dari STKIP PGRI Sumenep dan bahkan di kouta ASN di tahun yang lalu juga didominasi hampir 60 persen guru olahraga dimasuki dari alumni STKIP PGRI Sumenep," tutur Asmoni.
Salah satunya yang disebutkan, dari sekitar 23 formasi yang disediakan oleh pemerintah daerah setempat tentang tenaga pendidik, yakni guru olahraga.
Dari 23 formasi itu katanya, 12 orang diantaranya lulusan sarjana STKIP PGRI Sumenep dan 11 orang diantaranya alumni dari luar atau di luar Sumenep.
"Bukti nyata ini menunjukkan bahwa alumni dari STKIP PGRI Sumenep berkualitas dan berdaya saing," katanya.
Pihaknya berdoa dan berharap, bagi alumni yang mengikuti formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) atau ASN minimal lulus Passing Grade. Syukur-syukur lulus murni.
Alasannya, jika minimal sudah lulus passing grade itu pada regulasi selanjutnya akan ada kuota dan kebijakan yang banyak dimanfaatkan.
"Karena kalau mencermati apa yang disampaikan oleh Sekretaris Dirjen GTK sudah ada edaran dari Kemenpan tentang pemenuhan kuota pendidik dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia. Ini kesempatan yang sangat luar biasa," paparnya.
Sekretaris Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dalam kesempatan itu menyampaikan, bahwa ada peluang kebutuhan di Indonesia 1,6 juta guru untuk di PPG kan atau disertifikasi.
Sejatinya kata Asmoni, ada kebutuhan guru sekitar 1 juta yang harus diisi, baik sebagai ASN maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Tahun ini lanjutnya, baru akan terisi kisaran 300 ribu, dan masih ada 700 ribu di Indonesia ini membutuhkan tenaga pendidik.
"Belum lagi nanti ditambah pada tahun ini dan tahun depan ada yang masuk pensiun," pungkasnya.
Selain itu, terkait Akademi Kesehatan Sumenep dengan Program Studi (Prodi) Diploma 3 (D3) kata Asmoni, salah satu perguruan tinggi di bawah naungan PPLP PT. PGRI Sumenep.
"Orang yang cerdas, visioner, mereka yang mampu membaca peluang, dan yang mampu membaca peluang adalah mereka yang bergabung di STKIP PGRI Sumenep dan akademi kesehatan Sumenep."
"Alhamdulillah akademi kesehatan Sumenep prodinya prodi farmasi itu dengan predikat sudah terakreditasi," paparnya.
Terpisah, Wakil Bupati Sumenep Hj. Dewi Khalifah menyampaikan bahwa STKIP PGRI Sumenep salah satu tulang punggung dari lembaga pendidikan di Sumenep.
Setiap tahun katanya, mencetak para tenaga pendidik yang tentunya menjadi tenaga pendidik yang berkualitas profesional dan berakhlakul Karimah.
"Yang diharapkan inovasi, kreatifitas bukan hanya monoton pada satu ilmu pendidikan, tapi kalian dianggap mampu untuk berada di tengah masyarakat untuk melakukan perubahan-perubahan yang sangat besar," katanya.
Pihaknya berharap, akademi kesehatan Sumenep dari tenaga farmasi itu masih banyak di butuhkan, baik itu di Puskesmas ataupun juga di Rumah sakit.
"Apa yang kalian berikan kepada pasien atau masyarakat niatkan dan iringi dengan basmalah. Mudah-mudahan apa yang kalian berikan itu menjadi obat yang mujarab yang bersama dengan ridho Allah SWT," katanya.
Ikuti berita seputar Sumenep
Revitalisasi Pasar Anom Sumenep: 20 Kios Sayur akan Direhab, Anggaran Kena Efisiensi |
![]() |
---|
7 Penyakit Berbahaya yang Bisa Dicegah dengan Imunisasi Dasar Lengkap Anak |
![]() |
---|
Madura Ethnic Carnival 2025 di Sumenep: 100 Peserta, Parade Topeng, dan Atraksi Budaya Madura |
![]() |
---|
Swasembada Pangan dari Desa, Pemkab Sumenep Fokus Tiga Sektor: Pertanian, Peternakan, Perikanan |
![]() |
---|
Bumdes Pangan Sumenep Diprediksi Melejit November 2025: Produksi Ayam Naik Drastis, Pertanian Tumbuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.