Berita Viral
Ngaku dari Kafe, Pria Niat Buang Jasad Wanita di Rumah Kosong, Kabur Diprotes Warga, 'Banyak Lebam'
Dua pria hendak membuang jasad wanita diduga pacar di rumah kosong. Namun, dia kabur setelah diprotes warga.
Penulis: Olga Mardianita Afifa | Editor: Mardianita Olga
TRIBUNMADURA.COM - Sebuah peristiwa menggemparkan warga di Desa Manunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pasalnya, pembuangan jasad wanita hampir terjadi di sana.
Oleh dua pria, jasad wanita hendak dibuang di rumah kosong.
Wanita tersebut diduga kekasih salah seorang pria itu.
Namun, saat tepergok dan diprotes warga, kekasih dari jasad wanita tersebut langsung kabur.
Lantas, seperti apa kronologi lengkap pembuangan mayat tersebut?
Baca juga: Sosok Wanita Diduga Bikin Lulusan ITB Jadi ODGJ, Gagal Move On usai Tak Direstui Camer, ‘Terguncang’
Untuk diketahui, peristiwa itu terjadi di Gang Keluarga, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (4/11/2023).
Hal tersebut diakui oleh Kepala Dusun VII A di Desa Manunggal, Marlina.
Menurut pemaparan Marlina, dua pria tak dikenal membawa jasad wanita ke pemukiman.
Seorang pria mengendarai sepeda motor, sementara lainnya mengangkut jasad yang tertutup kain hitam dengan becak barang.
Dari rekaman video yang beredar, pria yang membawa sepeda motor mengenakan kaus panjang berwarna hitam, topi, dan masker.
Keduanya hendak meletakkan jasad wanita itu di sebuah rumah kosong.
"Tiba-tiba seorang pria datang mengendarai sepeda motor dan becak motor mengangkat seorang perempuan mau diletakkan begitu saja di sebuah rumah kosong," kata Marlina, diktuip TribunMadura.com dari Tribun-Medan.com, Selasa (7/11/2023).
Niatan itu lantas terhenti kala warga melihat.
Warga pun ramai mendatangi tempat kejadian. Pria yang mengendarai sepeda motor pun kabur.
Ketika dicek warga, pada wajah wanita tanpa identitas ditemukan sejumlah lebam-lebam.
"Waktu dilihat ada bekas luka," terangnya.

Baca juga: 2 Badut Lukai Anak Pemilik Warung Soto Lamongan, Korban Terkena Sayatan Benda Tajam, Pelaku Kabur
Menurut informasi yang didapat warga dari salah satu pria yang membawa mayat, wanita ini merupakan pasangannya.
Mereka baru selesai dari sebuah kafe.
Namun sayangnya belum dijelaskan secara rinci mengenai ini.
"Pria yang mengendarai sepeda motor, masker katanya dari kafe dan perempuan ini pacarnya."
Di sisi lain, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan Ajun komisari Polisi, Zikri Muamar, membenarkan kejadian tersebut.
"Betul, sempat mau ditinggalkan tapi dibawa kabur kembali. Sekarang sudah berhasil kami temukan mayat tersebut," kata AKP Zikri Muamar dikutip dari Tribun-Medan.com, Sabtu (4/11/2023).
Hingga kini belum diketahui bagaimana wanita tersebut tewas.
Sopir dan pria yang sempat mengaku kekasih wanita tersebut pun diketahui apakah diamankan atau tidak.
Zikri hanya menjelaskan, sampai sekarang polisi masih mengumpulkan informasi berkaitan identitas korban serta mencari keluarganya.
Mayat wanita ini pun akan segera diotopsi guna mengetahui penyebab kematiannya.
Namun, Zikir mengatakan identitas jasad tersebut adalah seorang ibu rumah tangga bernama Umita (39), warga Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang.
Jenazah korban juga telah berada di rumahnya dan yang mengantar adalah mobil ambulans.
"Kami masih dalami ini, karena yang nganterin ke rumah itu ambulans, kami (lagi) cari tahu (kapan jenazah) berpindah di ambulans dan di mana," ujar Zikri saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon seluler, Minggu (5/11/2023) malam.
Zikri mengatakan, setelah jenazah diantar ke rumahnya, tukang becak yang membawa korban langsung melapor ke polsek setempat.
Tukang becak tersebut mengaku hanya disuruh mengantar korban dengan alasan sakit oleh pria yang mengendarai sepeda motor.
"Pengakuan tukang becak, dia nggak tahu, kalau wanita itu sudah meninggal, pengakuan tukang becak, laki- laki (pengendara motor) itu minta tolong sama dia diantarkan ke rumah sakit," ujarnya.
Namun Zikri belum menjelaskan apakah tukang becak itu yang mengantarkan korban ke ambulans.
Lalu disinggung apakah korban dibunuh, polisi masih menunggu hasil autopsi.
"Kami nunggu hasil autopsi dulu, kalau memang hasil autopsi ada memang penyebab kematian akibat benda tumpul misalnya gitu kan? Apakah ada tanda tanda kekerasan?"
"(Kalau ada) itu pastikan dugaan pembunuhan. Sampai sekarang kami belum finalkan (penyebabnya)," ujar Zikri.
Namun di sisi lain, pihaknya sudah mengantongi pria yang mengendarai sepeda motor.
Pria tersebut diduga berinisial RB.

Baca juga: Nasib Bisnis Aktor Rugi sampai Kolaps, Gegara Teman Artis Ogah Bayar Tagihan: Cuma Posting di Medsos
"Dugaannya satu orang, inisial RB informasinya warga Marelan tapi tinggal di Hamparan Perak," kata Zikri kepada Tribun-Medan.com, Senin (6/11/2023).
Kematian misterius lainnya juga terjadi pada bocah 12 tahun di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Sebelum meninggal dunia, bocah tersebut mengeluarkan darah dari dubur dan organ vitalnya.
Tak hanya itu, dubur bocah tersebut bahkan dilaporkan berubah bentuk.
Dugaan pelecehan seksual mencuat lantaran terdapat sejumlah luka di bagian intim.
Sebab tak wajar, polisi pun menyelidiki kejanggalan ini sehingga perlu memeriksa satu keluarga.
Peristiwa ini terjadi pada bocah berinisial DWK (12), warga Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah.
DWK dilaporkan meninggal secara tak wajar.
Proses kasus ini pun masih dalam penyelidikan.
Korban sudah menjalani autopsi selama 4 jam di RSUP Kariadi, Rabu (1/11/2023).
Menurut Kapolsek Semarang Timur, Iptu Iwan Kurniawan, hasil forensik masih belum dirilis.
"Hasilnya, menunggu dari dokter forensik," ucap Kapolsek Semarang Timur, Iptu Iwan Kurniawan, Kamis (2/11/2023) pagi.
Seusai di autopsi, jenazah korban terlebih dahulu dibawa ke rumah duka di Kecamatan Semarang Timur.
Kemudian jenazah langsung dimakamkan ke TPU Tenggang, Gayamsari.
Jenazah tiba di rumah duka, Rabu (1/11/2023) pukul 23.00 WIB.
Untuk proses pemakaman sendiri berlangsung hingga Kamis (2/11/2023) dini hari.
Sebelum meninggal, korban sempat mengeluhkan sakit pada hari Jumat (27/10/2023).

Baca juga: Dugaan Kasus Aborsi di Sampang Memasuki Babak Baru, Polisi Tetapkan 2 Tersangka
Kondisi korban kian parah sehingga dilarikan ke puskesmas Karangdoro.
Di puskesmas tersebut, petugas medis kewalahan karena kondisi korban kian parah lalu dirujuk ke RS Panti Wilasa Citarum.
Nahas, di ruang UGD rumah sakit tersebut nyawa korban tak tertolong.
"Korban ditangani dokter ternyata sudah tidak bernyawa," terangnya.
Polisi menduga korban mengalami pelecehan seksual lantaran selaput dara korban mengalami luka sobek.
Tak hanya itu, duburnya juga mengalami perubahan bentuk.
Fakta tersebut diketahui berdasarkan pada pemeriksaan dokter di rumah sakit.
"Dokter sudah melakukan pemeriksaan ada perubahan bentuk di dubur dan sobek di selaput vagina."
"Ya dimungkinkan (meninggal) tidak wajar. Ada perubahan bentuk di situ," ucap Kapolsek Semarang Timur, Iptu Iwan Kurniawan, Rabu (1/11/2023).
Atas kematian korban, polisi memeriksa ketiga orang yang tinggal satu atap bersama korban mencakup kedua orang tuanya dan satu kakak laki-lakinya.
"Iya, mereka sedang diperiksa di Polrestabes Semarang," ungkapnya.
Pengamatan TribunJateng.com di lokasi kejadian, korban tinggal di rumah petak dengan dua kamar, satu ruang tamu dan ruang belakang.
Rumah tersebut berada di gang sempit sehingga hanya satu sepeda motor yang bisa melintas.
"Korban tinggal berempat di rumah itu, ada dua kamar tidur. Jadi korban bisa saja tidur sama kakaknya atau orangtuanya," imbuh Kapolsek.
Kasus ini diambil alih oleh Polrestabes Semarang.
Polisi sejauh ini belum menetapkan tersangka dari kasus kematian tersebut.
"Belum (ada tersangka), masih penyelidikan," kata Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan saat dihubungi, Kamis (2/11/2023).

Kepolisian masih memeriksa sejumlah saksi mulai dari tetangga korban hingga sopir yang mengantarkan orang tua korban ke rumah sakit RS Panti Wilasa Citarum Semarang.
"Kemarin kan sudah ada tiga saksi yang kita periksa, hari ini rencananya saksi yang mengantarkan orangtua korban ke rumah sakit, tapi saksi itu hari ini libur," ucap Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Semarang, Iptu Tri Harijanto.
Menurutnya, saksi tersebut perlu dimintai keterangan untuk mengetahui kondisi terakhir korban sebelum meninggal dunia.
Rencananya, pemeriksaan terhadap saksi yang bekerja sebagai sopir supplier ikan lele itu diagendakan besok atau lusa.
"Ya kalau ga besok atau sabtu, kami ingin tahu kesaksiannya saat mengantarkan korban dalam kondisi seperti apa," paparnya.
Selain memeriksa saksi kunci dalam kejadian ini, polisi melakukan pengumpulan bahan keterangan dari para tetangga korban.
"Kita interogasi sejumlah tetangga sekitar. Kami masih melakukan pengumpulan bahan keterangan," jelasnya.
Terkait hasil autopsi korban, kata dia, masih harus menunggu paling tidak 1-2 minggu.
"Hasilnya kita belum tahu seperti apa. Nanti tunggu," katanya.
----
Berita Madura dan berita viral lainnya.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunMadura.com
pembuangan jasad wanita
pembunuhan
Sumatera Utara
viral di media sosial
jasad wanita hendak dibuang di rumah kosong
TribunMadura.com
Tribun Madura
berita viral
jasad wanita
JANGAN Asal Kibarkan Bendera One Piece, Ada Ancaman 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta |
![]() |
---|
Rp550 Juta Melayang, Petani Boncos Diakali Eks Anggota Dewan |
![]() |
---|
Dulu Bikin Iba Publik karena Tinggal di Kolong Jembatan Bersama Bayinya, Kini Yusuf Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Fenomena Bendera One Piece Jelang HUT RI, Pakar Ingatkan Pemerintah |
![]() |
---|
Perjuangan Ayah di Lumajang Gendong Anak Terjang Lahar Semeru Demi Sekolah, Berakhir Jatuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.