Berita Viral

Perjuangan Tukang Parkir Nabung Recehan demi Umrah, Berhasil Berangkat 4 Kali, ‘Setelah Kewajiban’

Tukang parkir ini mengumpulkan Rp2 ribu demi umrah. Ia sudah berangkat 4 kali.

Instagram.com
Kisah tukang parkir ini ramai dibicarakan di media sosial setelah umrah 4 kali menggunakan recehan Rp2 ribu. 

TRIBUNMADURA.COM - Kisah tukang parkir ini tengah ramai dibicarakan hingga viral di media sosial.

Sebuah video menyoroti tukang parkir yang berhasil umrah 4 kali.

Biaya umrah didapatkan dari nabung recehan.

Namun, sebelum menabung, dia tak lupa memenuhi kewajiban sebagai seorang ayah.

Lantas, seperti apa kisah tukang parkir tersebut?

Baca juga: Pria Jajal Salat Subuh Sebulan di Masjid, Baru 9 Hari Nyesal ‘Gak Dari Dulu’, Tergerak Gegara TikTok

Kisah ini berasal dari tukang parkir di Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat.

Tukang parkir tersebut diketahui bernama Pak Narto.

Pak Narto sudah mendaftar umrah yang ke-4 kalinya dengan uang hasil menabung dari profesinya tukang parkir.

Kisah ini beredar di media sosial salah satu Instagram @infobekasi, Narto yang berusia 53 tahun asal Bantaran Kali Jambe, Kecamatan Tambun Selatan menceritakan kegigihannya bisa berangkat umrah ke Tanah Suci dari hasil menabung uang receh.

"Kali ini Pak Narto membawa 3 kantong plastik berisi uang kertas pecahan ada Rp 1.000, Rp 2.000, dan Rp 5.000 senilai Rp 9 juta dari hasil kerja kerasnya ini dikumpulkan untuk ongkos berangkat Umroh," kata pria dalam video yang sedang berusaha menghitung uang tersebut. dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (28/11/2023).

Baca juga: Wanita Teriak Ketakutan di Depan Kabah, Merangkak Mundur Seolah Tak Mau Dekati Baitullah, ‘Takbir’

Diketahui, Narto biasa bertugas menjadi tukang parkir atau juga disebut Pak Ogah di putaran Jalan Diponegoro, depan Naga, Tambun.

Dari hasil jasa memarkir kendaraan tersebut, Narto bisa mengumpulkan uang kertas pecahan untuk biaya melaksanakan ibadah umrah.

Warga Tambun Selatan, kabupaten Bekasi tersebut memperlihatkan hasil nabungnya selama delapan bulan.

Menariknya, pria tersebut akan mendaftar umrah untuk yang keempat kalinya.

"Insya Allah ini yang keempat kali saya Umroh, semua biaya umroh dari parkir, kalo yang pertama ada yang nyumbang ke saya 6 juta, jadi ada yang bantu alhamdulillah," ujar Narto.

Tengah viral dimedia sosial kisah seorang juru parkir bisa 4 kali daftar umrah dengan bermodal menabung uang receh.
Tengah viral dimedia sosial kisah seorang juru parkir bisa 4 kali daftar umrah dengan bermodal menabung uang receh. (Ig@infobekasi)

"Semua uang tersebut saya kumpulkan setelah memenuhi kewajiban untuk membiayai sekolah anaknya yang berada di kampung," tutup Narto.

Tak lupa, pria dalam video itu kemudian memuji kegigihan Narto yang menabung untuk kembali berangkat ke Tanah Suci.

"Saya enggak tahun ini jumlahnya berapa. Beliau membawa uang dalam kantong plastik, sedang kami hitung. MasyaAllah, luar biasa berkah yang pak, kalau saya ini buat jajan. Bapak buat umrah," jelas pria dalam unggahan tersebut.

Selain uang yang dibawanya itu, Narto mengaku bahwa dirinya masih menyimpan pecahan receh lainnya di rumah yang diperkirakan ssekitar 4 juta rupiah.

Baca juga: Kisah Jamaah Haji Termuda di Madiun, Senang Campur Sedih Gantikan Orang Tuanya Pergi ke Tanah Suci

Adapun uang tersebut dijelaskan Narto akan dikirimnya ke kampung halaman untuk biaya sekolah anak-anaknya.

"Di rumah sisa satu (kantong), sekitar Rp4 jutaan ada, dalam bentuk uang logam. Itu buat dikirim ke kampung untuk anak sekolah," ucap Narto.

Aksi tersebut sontak menyita perhatian publik hingga viral dimedia sosial.

Di sisi lain, seorang kakek 

Di usia yang tak lagi muda, ia bertekad mengunjungi Mekkah dengan mengendarai sepeda.

Berbekal sepeda poligon, ia terlihat sumringah mengarungi jarak yang tak dekat itu.

Diektahui, kakek berusia 63 tahun itu bernama Supriadi.

Ia membulatkan tekad untuk bersepeda ke Mekkah, Arab Saudi dari tempat tinggalnya di Tangerang Selatan.

Tujuannya, ia berharap bisa menunaikan ibadah haji ketika sampai di sana.

Ia memulai perjalanannya dari masjid Al-Ikhlas di Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kabupaten Tangerang Selatan pada Sabtu (23/9/2023) silam.

Ia telah mendapatkan restu dari istri dan anak-anaknya.

Mereka bahkan turut melepas keberangkatnnya ke Tanah Suci kala itu.

"Meskipun usia sudah tidak muda lagi, Alhamdulillah kondisi badan masih sehat dan di dukung oleh keluarga tercinta," ujarnya saat ditemui di Kayuagung pada Kamis (5/10/2023) siang.

Baca juga: Bukan CR7 yang Jadi Daya Tarik Pemain Bintang Main di Liga Arab Saudi, Tapi Sosok Wak Haji

Supriadi saat melintas Kayuagung pada Kamis (5/10/2023) siang. Ia kini dalam perjalanan ke Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi.
Supriadi saat melintas Kayuagung pada Kamis (5/10/2023) siang. Ia kini dalam perjalanan ke Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi. (Tribun Sumsel/Winando Davinchi)

Hari ini, Kamis (5/10/2023), ia telah bersepeda selama 13 hari.

Selama itu pula, ia telah melewati sejumlah kota dan provinsi tanpa adanya suatu halangan.

"Selama perjalan sudah melewati beberapa provinsi seperti Banten, Lampung dan sekarang sampai di Sumatera Selatan. Selanjutnya saya akan berjalan arah Riau dan Batam," kata dia seperti dilansir dari TribunSumsel.com.

"Barulah nantinya nyebrang ke Negara Singapura, total sekitar 20 negara yang akan dilewati hingga sampai ke mekkah. Insyaallah tidak ada halangan 7 bulan sampai disana," tuturnya.

Saat disinggung mengenai tempat beristirahat, Supriadi menyebut masjid atau mushola lah yang dipilih sebagai tempat istirahat yang ada di sepanjang jalan yang dilalui.

"Setiap harinya perjalanan saya mulai sejak pukul 06.00 WIB setelah sholat subuh, lalu sekitar jam 10.00 WIB akan kembali mampir di masjid untuk sholat dhuha dan setelah itu dilanjutkan lagi perjalanan,"

"Setiap memasuki waktu sholat saya akan selalu berhenti di masjid, tetapi setelah sholat Maghrib saya akan istirahat total di masjid. Jadi setiap harinya di perjalanan sekitar 5 jam saja," ujarnya.

Dirinya menceritakan keinginannya naik haji dengan mengayuh sepeda, karena ingin menjalankan ibadah memenuhi rukun Islam.

"Pertama niat kita ibadah ya, untuk memenuhi rukun Islam," kata Supriadi.

Lebih lanjut, ia menyebutkan daftar tunggu haji yang terlalu panjang

"Karena juga untuk daftar tunggu haji informasinya bisa sampai 20 tahun," katanya menjelaskan.

Ia mengungkapkan, niatnya ke tanah suci menggunakan sepeda itu berawal dari obrolan kosong dengan rekan-rekannya yang sudah lebih dulu ke Arab Saudi menggunakan sepeda

"Iya awalnya hanya sebatas obrolan kosong kawan-kawan yang sudah duluan ke sana. Dari situ timbul niat untuk ke sana juga," ungkapnya.

Pergi ke tanah suci menggunakan sepeda, ia mengaku persiapan sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari, termasuk mempersiapkan persyaratan dokumen seperti paspor dan lainnya.

"Alhamdulillah persiapan sudah lengkap persen, tinggal lagi selama di perjalanan saya serahkan kepada Allah SWT," pungkasnya.

-----

Berita Madura dan berita viral lainnya.

Informasi seputar berita menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved