Berita Viral

Kelakuan Ibu Suka Foya-foya, Tega Bunuh & Simpan Jasad 3 Anak Kandung di Rumah, Demi Klaim Tunjangan

Ibu di Rusia ini hidup dengan 3 jasad anak kandungnya agar bisa terus menerima tunjangan dari negara.

Mirror
Seorang ibu bernama Daria di Rusia diketahui membunuh ketiga anak kandungnya. Agar terus menerima tunjangan negara, dia menyimpan jasad anaknya di rumah. 

TRIBUNMADURA.COM - ‘Kasih ibu sepanjang masa’ tampaknya tak berlaku bagi seorang ibu di Rusia ini.

Alih-alih merawat sepenuh hati, dia malah tega membunuh tiga anak kandungnya.

Tak hanya itu, dia diketahui tinggal bersama jasad anak-anak agar terus menerima tunjangan.

Ternyata, aksi itu dilakukan agar bisa memenuhi gaya hidup mewahnya.

Dilansir TribunMadura.com dari Mirror, Kamis (30/11/2023), ibu itu diketahui bernama Daria (34).

Tinggal di Velikiye Luki, Rusia, dia dilaporkan telah tinggal bersama jasad 3 anaknya.

Ketiga jasad disimpan di apartemen yang dia tinggali.

Kejadian mengejutkan ini berawal dari laporan anak sulung Daria yang berusia 12 tahun.

Anak sulung Daria tinggal bersama neneknya.

Dia pun mengunjungi apartemen ibunya.

Dalam kunjungan itu, dia menemukan salah satu mayat di rumah ibunya.

Mengetahui hal itu, dia melapor ke sang nenek yang juga ibu Daria.

Nenek lantas membuat laporan ke polisi setempat.

Dalam laporan ibu Daria, kondisi mayat mengenaskan.

 “Ada anak meninggal di apartemen putri saya. Dia di tempat tidur, tapi tulangnya terlihat,” ungkap ibu Daria.

Diketahui dalam apartemen tersebut terdapat satu-satunya anak Daria yang masih hidup.

Anak perempuan itu diketahui berusia 5 tahun.

Sementara kematian ketiga anak Daria belum diketahui secara pasti.

Namun, salah seorang anak Daria diketahui berusia 4 tahun.

Jasad nya ditemukan masih mengenakan pakaian.

Korban selanjutnya adalah anak perempuan berusia 8 tahun.

Terakhir adalah bayi yang ditemukan mengenakan popok.

Menurut laporan media lokal, kelahiran bayi tersebut tidak tercatat administrasi negara.

Namun, bayi tersebut diperkirakan baru berusia beberapa bulan.

Menurut kesaksian tetangga, Daria kerap memperlakukan anaknya secara kejam.

Teriakan anak-anak juga seringkali terdengar.

Diungkapkan pula, Daria ternyata memiliki gaya hidup bebas.

Dia juga sering berpesta dengan menghambur-hamburkan uangnya.

Hingga saat ini polisi masih menyelidiki apartemen Daria.

Sejauh ini, polisi menduga motif Daria menyimpan jenazah anaknya adalah tunjangan anak dari negara.

Tunjangan anak itu digunakan Daria untuk berfoya-foya, menghidupi kehidupan mewahnya.

Saat ini pihak Kepolisian sedang menyelidiki kasus tersebut.

Saat digerebek, apartemen Daria tampak kotor dengan sampah berserakan di mana-mana.

Jika terbukti bersalah, Daria terancam hukuman penjara selama 20 tahun.

Di Indonesia, perbuatan keji yang dilakukan ibu juga pernah terjadi.

Seorang ibu di Koja, Jakarta Utara, sempat menusuk anak kandungnya berkali-kali.

Kejadian itu terbongkar saat tetangga mendengar tangisan anak kecil di kontrakan yang mereka tempati.

Ketika tetangga berhasil mendobrak pintu, anak tersebut telah bersimbah darah.

Sementara itu, tak jauh dari sang anak, ibunya memegang pisau.

Meski masih menunggu hasil visum, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Iverson Manossoh mengatakan ada 9 titik luka.

Luka tersebut terletak di bagian dada dan punggung usai ditusuk berkali-kali oleh ibunya.

Baca juga: Pesawat Gagal Lepas Landas Gegara Ditumpangi 27 Atlet Sumo, Maskapai Sontak Putar Otak, Tak Biasa

"Kami menunggu hasil visum, tapi dari pengamatan, kondisi luka di tubuh korban ada sembilan titik," kata Iverson di ruang Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Metro Jakarta Utara, Jumat (20/10/2023) petang.

Melansir dari TribunJakarta.com, Sabtu (21/10/2023), sebelum kejadian itu berlangsung, pelaku JS (30) mengajak korban GA (6) dan adiknya (4) menenggak cairan pembersih lantai.

JS pun menggunakan pisau berukuran kecil dari dapur untuk menusuk GA secara membabi buta.

Iverson menuturkan, kasus ini diketahui oleh tetangga kontrakan pelaku yang mendengar jeritan korban menangis kesakitan pada Rabu pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

Karena tangisan berujung jeritan itu tak kunjung berhenti, sejumlah warga akhirnya mendatangi kontrakan tersebut dan mendobrak pintunya.

Di situlah warga mendapati pelaku masih menggenggam pisau dan terus berupaya menusuk korban.

"Mereka menemukan pelaku dan korban berada di kamar, mereka terlihat oleh beberapa saksi di TKP," kata Iverson.

"Pelaku sedang memegang sebuah pisau ukuran kecil sambil melakukan penusukan terhadap korban yang merupakan anak kandungnya, beberapa kali," sambungnya.

Warga pun langsung mengamankan pelaku dan menghubungi pihak kepolisian dari Polsek Koja untuk menjemput yang bersangkutan.

Iverson menambahkan warga juga mengontak ayak kandung GA yang langsung menuju kontrakan JS.

"Suami pelaku ini tidak berapa lama (usai dihubungi warga) kemudian datang ke tempat kejadian dan melakukan penanganan pertolongan terhadap korban," ucap Iverson.

Setelah membawa anak pertamanya ke RSUD Koja, sang ayah juga mengamankan anak keduanya untuk dibawa ke tempat tinggalnya yang sekarang berada di wilayah Cilincing, Jakarta Utara.

Diketahui, ayahanda korban merupakan seorang pekerja serabutan yang sudah 2 bulan terakhir ini berpisah dengan JS alias ibu kandung daripada korban.

"Anak keduanya dibawa untuk tinggal bersama ayahnya," ucap Iverson.

GA, anak 6 tahun yang ditusuk ibu kandungnya di Koja terbaring di RSUD Koja, Jakarta Utara dengan 9 luka tusuk.
GA, anak 6 tahun yang ditusuk ibu kandungnya di Koja terbaring di RSUD Koja, Jakarta Utara dengan 9 luka tusuk. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Baca juga: Arti Tato Amanda Manopo yang Ada di Bawah Ketiak, Didedikasikan buat Penyanyi Kondang, Suka Banget

Polisi masih berupaya memastikan motif utama di balik penusukan yang dilakukan JS terhadap anak kandungnya tersebut.

Saat ini, pihak kepolisian sudah mengirimkan JS ke RS Polri Kramatjati untuk menjalani pemeriksaan secara psikologis.

Ditambahkan Iverson, pemeriksaan psikologis dilakukan oleh dokter ahli yang nantinya juga akan menggali keterangan dari pelaku JS terkait alasan di balik aksi sadisnya ini.

"Pelaku kita persangkakan pasal 80 Undang-undang nomor 17 tahun 2016 tentang perlindungan anak pidananya 5 tahun, kemudian kami alternatifkan dengan Undang-undang tentang KDRT 44 nomor 23 tahun 2004 ancaman pidana 10 tahun," jelas Iverson.

Adapun waktu penikaman ini berlangsung pada Rabu (18/10/2023) sekira pukul 06.00 WIB.

Beruntungnya aksi kejam yang dilakukan JS kepergok tetangganya bernama Mulyono (50).

Mulyano berhasil merebut pisau yang ada di tangan JS ketika hendak menusuk GA lagi.

Dikutip dari Kompas.com, Mulyono bercerita detik-detik memergoki JS sedang menusuk anaknya di kontrakan di Koja, Jakarta Utara.

Pagi itu Mulyono mendengar suara tangisan anak kecil yang tak wajar berasal dari rumah kontrakan JS.

JS memiliki dua anak. Kala itu Mulyono mendengar dua anak JS menangis bersamaan.

Tak cuma suara tangisan, Mulyono mendengar suara teriakan minta ampun.

"Namanya anak kecil, kayak kesakitan. Kami coba (ke rumahnya), 'Ada apa nih? Buka, buka', tapi enggak dibuka," ujar Mulyono.

Terdengar oleh Mulyono, GA meminta ampun kepada sang ibunda.

"(Anaknya teriak), 'Sudah, Mama. Sudah, Mama'. Pas didorong, enggak dikunci. Itu anak sudah banyak darah," sambung Mulyono.

Di saat yang bersamaan, tetangga JS bernama Nita (31) sempat mendengar pelaku meminta maaf.

Ucapan maaf itu dikatakan pelaku sembari menusuk anaknya.

Rumah kontrakan sekaligus tempat kejadian perkara (TKP) ibu berinisial J (30) tega menusuk anaknya yang masih berusia 6 tahun menggunakan pisau, Jalan Komplek Uka, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara. Ternyata anaknya sering kelaparan di rumah.
Rumah kontrakan sekaligus tempat kejadian perkara (TKP) ibu berinisial J (30) tega menusuk anaknya yang masih berusia 6 tahun menggunakan pisau, Jalan Komplek Uka, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara. Ternyata anaknya sering kelaparan di rumah. (Kompas)

Baca juga: Pemuda Niat Tusuk Teman tapi Nyasar ke Pacar hingga Tewas, Terancam 15 Tahun Penjara, Tak Berniat

"Tapi dia pas tusuk anaknya itu, dia (J) bilang minta maaf. Iya (mendengar), 'maafin mama, maafin mama'," ujar Nita

Mulyono yang sudah berhasil mendobrak pintu sigap menghampiri JS dan mengambil pisau yang ada di tangan pelaku.

Sebelum berhasil diambil Mulyono, pisau tersebut diduga hendak ditusukan lagi oleh pelaku.

"Sudah banyak tusukan saya datang, lagi ngangkat lagi (tangan pelaku), lagi mau nusuk lagi, saya rampas pisaunya," ucap Mulyono.

Saat itu adik GA menangis.

Mulyono mengatakan, JS diduga sempat meminta anak-anaknya meminum air sabur sebelum peristiwa penusukan tersebut.

"Anak itu sempat mau dikasih air sabun, botol Aqua, anak itu enggak mau akhirnya pegang pisau, ditusuk," kata Mulyono.


----

Berita Madura dan berita viral lainnya.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved