Arti Kata

Apa Itu Salam 4 Jari? Istilah Pilpres 2024 Viral di Media Sosial, Berkaitan dengan Pasangan Calon 02

Menjelang Pilpres 2024, istilah salam 4 jari tengah viral di media sosial. Apa arti kata tersebut?

Editor: Mardianita Olga
Freepik.com
Ilustrasi arti kata salam 4 jari yang viral di media sosial menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 pada 14 Februari mendatang. 

Dia melihat, kemunculan gerakan tersebut bukan hal yang aneh dalam dunia politik.

Capres-cawapres yang punya potensi menang lebih tinggi pasti ingin diturunkan oleh lawannya.

Terkait efek gerakan ini ke Pilpres 2024, Ujang mengungkapkan salam 4 jari dapat memengaruhi hasil pemilihan jika berkembang menjadi gerakan besar di kalangan masyarakat.

Sebaliknya, salam 4 jari bisa  tidak berefek signifikan di Pilpres 2024 jika tim sukses dan paslon nomor 02 dapat melawan gerakan tersebut.

"Kalau kubu Jokowi dan Prabowo-Gibran bisa meng-counter narasi salam 4 jari, ya Prabowo-Gibran punya potensi unggul atau menang," terangnya.

Arti kata salam 4 jari yang viral di media sosial menjelang Pilpres 2024.
Arti kata salam 4 jari yang viral di media sosial menjelang Pilpres 2024. (Kompas.com)

Pengaruh salam 4 jari ke paslon 02

Terpisah, pengamat politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menyebutkan gerakan salam 4 jari dibuat untuk melakukan serangan terbuka sekaligus menurunkan elektabilitas paslon nomor urut 2.

"Gabungan kubu 01 dan 03 dapat dimaknai sebagai gerakan 'say no to 02 atau Prabowo'," ujar dia saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (30/1/2024).

Meski begitu, Umam menyebut, salam 4 jari perlu dicermati apakah termasuk gerakan organik dari masyarakat yang melek politik atau gerakan yang dibuat oleh elite politik.

Jika dibuat oleh elite politik, gerakan ini dibuat dengan menggabungkan pendukung paslon nomor urut 1 dan 3 untuk melawan paslon nomor urut 2 yang ingin membuat Pilpres 2024 berlangsung satu putaran.

Di sisi lain, lanjutnya, gerakan ini dapat muncul untuk menanggulangi pemilik suara yang masih bingung atau bahkan belum menentukan pilihannya di Pilpres mendatang. 

Menurut Umam, orang seperti itu cenderung akan memilih paslon yang potensi menangnya lebih tinggi.

Dilihat dari hasil berbagai lembaga survei, Prabowo-Gibran punya presentase elektabilitas lebih tinggi mencapai 40 persen daripada lawannya.

Baca juga: Kampanye Anies-Muhaimin di Pasuruan Dapat Ujian Berat, Izin Lokasi Dibatalkan Pemdes Mendadak

Oleh karena itu, perlu ada tindakan mencegah masyarakat agar tidak hanya memilih paslon yang lebih unggul.

Dia menyebut, elektabilitas paslon nomor urut 01 dan 03 cenderung masih stagnan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved