Arti Mimpi

Arti Mimpi Tersesat Menurut Primbon Jawa, Apakah ‘Kesasar’ di Kehidupan Nyata? Ada Perasaan Tak Aman

Menurut Primbon Jawa, mimpi tersesat menunjukkan perasaan tak aman. Lantas, apakah hal tersebut bermakna negatif?

Editor: Mardianita Olga
Frepeik.com
Ilustrasi - arti mimpi tersesat menurut Primbon Jawa. Apakah mimpi ini menunjukkan tanda buruk bagi si pemimpi? 

TRIBUNMADURA.COM - Saat masih kecil, Tribunners mungkin pernah tersesat.

Namun, apakah Tribunners pernah mimpi tersesat saat tidur?

Menurut Primbon Jawa, mimpi ini menunjukkan bahwa si pemimpi tengah merasa tak aman. 

Lantas, apakah perasaan tersebut menandakan hal buruk akan terjadi di kehidupan nyata?

Selengkapnya, simak arti mimpi tersesat di bawah ini!

Baca juga: Arti Mimpi Kiamat Menurut Islam, Apakah Betul Pertanda Buruk? Ternyata Sarat akan Kekhawatiran

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Arti mimpi tersesat menurut Primbon Jawa

1. Arti Mimpi Tersesat di Hutan Seorang Diri

Secara umum, pengertian hutan adalah suatu tempat yang ditumbuhi oleh berbagai macam jenis tumbuhan yang lebat. Contohnya semak, rumput, jamur, pohon dan tumbuhan lainnya di suatu wilayah yang sangat luas.

Bagi orang pecinta alam seperti mereka bukan hanya mencari ketenangan semata, tapi juga pengalaman dan petualangan yang memicu adrenalin serta menguji kemampuannya dalam bertahan hidup.

Hutan merupakan lambang dari ideologi atau pandangan hidup seseorang. Jika Anda bermimpi tersesat di sana, artinya Anda tidak memiliki orang yang bisa dipercaya untuk memperkuat ideologi.

2. Arti mimpi tersesat di hutan bersama teman atau keluarga

Anda tidak perlu khawatir, tidak semua arti dari mimpi tersesat buruk. Jika Anda mimpi tersesat di jalan hutan bersama teman atau keluarga, ini pertanda kalian memiliki hubungan batin yang kuat.

Artinya, sebisa mungkin Anda harus mempertahankan mereka di sisi Anda.

Keluarga dapat dikatakan sebagai bagian terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul serta orang-orang yang selalu menerima kekurangan dan kelebihan orang yang ada di sekitarnya baik atau buruknya anggota keluarga, tetap tidak bisa merubah kodrat yang ada, garis besarnya yang baik diarahkan dan yang buruk diperbaiki tanpa harus menghakimi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved