Stabilkan Harga Pangan Jelang Lebaran, Pemprov Jateng Kembali Galakkan Pasar Murah
Distanpun Jawa Tengah menggelar Pasar Murah Ramadan Berkah sebagai upaya stabilisasi harga jelang lebara 2024.
TRIBUNMADURA.COM, SEMARANG – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah menggelar Pasar Murah Ramadhan Berkah sebagai upaya stabilisasi harga jelang lebaran.
Beragam produk pertanian dan olahannya, dipamerkan dan dijual dengan harga terjangkau.
Sejumlah komoditas pertanian yang dijual antara lain, kentang dengan harga hanya Rp14.000/ kg, sementara di pasar Rp 18.000/ kg. Labu siam, dibandrol per kilo dengan harga Rp6.000, di pasar Rp 8.000.
Cabai merah keriting bisa diperoleh dengan harga Rp8.000/ 200 gram. Selain itu beragam jenis sayur organik di jual dengan harga bervariasi, antara 5.000 sampai 20.000/ pack.
"Ini untuk memotong mata rantai, jadi langsung dipasarkan di Dinas Pertanian. Dan, harganya tadi kami cek betul, jauh lebih murah,” kata Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana saat mengecek langsung pelaksanaan pasar murah di Kantor Distanbun Jateng pada Kamis, 28 Maret 2024.
Baca juga: Angka Kemiskinan di Sampang Meningkat, BPS: Pemicunya Harga Kebutuhan Pokok Naik
Baca juga: Minggu Pertama Ramadan 2024, Harga Kebutuhan Pokok di Lamongan Tak Terkendali
Nana menyambut positif kegiatan yang mempertemukan langsung antara petani dengan konsumennya.
Sebab, Petani untung lebih besar karena langsung bertemu konsumen. Sementara konsumen, dapat komoditas pertanian yang berkualitas dengan harga murah.
Nana mengataakan, pasar murah gencar diselenggarakan selain untuk membantu daya beli masyarakat di masa ramadan dan menjelang lebaran, juga sebagai upaya stabilisasi harga dan menjaga ketersediaan pasokan pangan.
“Kami menjamin ketersedian pangan di Jateng ini cukup. Belilah secukupnya, karena ketersediaan pangan di Jateng sampai setelah hari raya masih tersedia,” tuturnya.
Nana memeperkirakan, selama ramadan hingga lebaran, perputaran uang mengalami peningkatan. Volume transaksi makanan dan minuman diprediksi naik antara 30 persen hingga 40 % .
Demikian pula sektor lain, seperti perdagangan, perhotelan/ pariwisata dan transportasi. Tingginya perputaran uang ini, diharapkan berdampak positif dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat Jateng.
“Kita harapkan kondisi ini bisa terjaga. Di sini peran pemerintah dengan stakeholder lainnya akan terus melakukan pemantauan. Kita akan terus melakukan pengawasan terkait perkembangan-perkembangan ini,” tandasnya.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunMadura.com
Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun)
Jawa Tengah
Nana Sudjana
pasar murah
TribunMadura.com
Tribun Madura
Pj Gubernur Jawa Tengah
BREAKING NEWS: MBG di Kota Batu Disetop, Makanan Basi Tak Layak Konsumsi |
![]() |
---|
417 Warga Sampang Siap Jadi PMI ke Arab Saudi dan Turki, Mayoritas Direkrut Sebagai Karyawan Hotel |
![]() |
---|
Sampah Dapur MBG Ancam Sampang, DLH dan FPRB Minta SOP Segera Diterbitkan |
![]() |
---|
Pekerja Asing Madura United Didaftarkan JKN, BPJS Kesehatan: Tak Ada Perbedaan Hak dan Kewajiban |
![]() |
---|
TPA Nyaris Penuh, Sampah Dapur MBG di Sampang Capai 27 Ton per Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.