Lebaran 2024
Pemkab Ungkap Kondisi Stok BBM di Sumenep saat Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri 2024
Stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam menghadapi lebaran Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 di Sumenep dipastikan aman.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam menghadapi lebaran Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 di Sumenep dipastikan aman.
Hal itu disampaikan Kabag Perekonomian Setdakab Sumenep, Dadang Dedy Iskandar dari hasil pengecekan sejumlah SPBU jelang arus mudik lebaran.
"Jelang lebaran Hari Raya Idul Fitri 1445 H stok BBM aman, baik daratan dan kepulauan sampai setelah lebaran," tutur Dadang Dedy Iskandar pada Senin (1/4/2024).
Jadi lanjutnya, masyarakat tidak perlu khawatir terjadi kekosongan. Karena dari sebelumnya pihaknya tengah mengusulkan kebutuhan dan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) baik solar (jbt) maupun pertalite (jbkp) dari pihak Pertamina.
Dan usulan tersebut kata Dadang Dedy Iskandar, sudah diterima dengan penambahan kuota JBT dan JBKP sebesar 5 persen atau setara 93.130 kl lebih besar dari tahun 2023 yang hanya mencapai 84.669 kl.
"Pemkab Sumenep dapat tambahan kuota jbt (bio solar) sebesar 48.476 kl dan jbkp (pertalite) sebesar 44.654 kl. Ada tambahan 5 persen dari tahun 2023 kemarin," paparnya.
Kalau pada tahun 2023 lalu, kuota jbt dan jbkp Sumenep hanya ada di angka 84.669 kl yang secara keseluruhan sudah terserap habis 100 persen pada Desember 2023 untuk solar atau jbt, sedang untuk jbkp atau pertalite relatif stabil diakhir tahun.
"Kebutuhan solar kita memang pada bulan oktober 2023 sempat langka dalam beberapa hari, karena secara konsumsi di bulan oktober itu sudah mencapai 32.751 kl. Tapi pada Desember sudah 100 persen habis, untuk pertalite sendiri stabil, nanti kita akan perketat pengawasan di bawah agar tidak sampai terjadi penyalahgunaan," terangnya.
Pihaknya berharap, bagi semua SPBU agar konsumsi jbt atau solar di masyarakat bisa benar-benar sesuai peruntukan dan kebutuhannya. Sehingga tidak akan ada lagi kelangkaan solar di nelayan atau di bawah.
"Kalau konsumsi BBM kita ini tepat guna, saya rasa nelayan kita tidak akan mengalami kelangkaan atau kekurangan solar. Makanya, kami berharap penyaluran BBM di SPBU itu harus sesuai dengan kebutuhan saja," harapnya.
"Yang jelas bersama pihak pertamina kita akan lakukan pengawasan secara ketat dan jika ditemukan ada yang bermain di bawah, maka siap-siap untuk menerima sanksi bagi siapa saja," tegasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Melihat Antusiasme Masyarakat di Gresik Jelang Tradisi Rioyo Kupat |
![]() |
---|
Tips Anti Gagal Membuat Ketupat: Tekstur Lembut Tetap Padat, Tidak Mudah Basi |
![]() |
---|
Puncak Arus Balik Lebaran, Belasan Supir Bus di Sampang di Tes Urine, Hasilnya Tak Terduga |
![]() |
---|
Ribuan Ketupat Gratis Meriahkan Festival Ketupat Masjid Al Ahmad Kediri |
![]() |
---|
Melintasi Indahnya Pemandangan Jalur Lintas Selatan Pacitan, Pemudik Wajib Coba |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.