Haji 2024

6 Larangan Bagi Jemaah Haji Selama di Tanah Suci, Cek Selengkapnya di Sini

Bagi jemaah haji, wajib mengetahui larangan apa saja selama di Tanah Suci. Hal ini penting agar tidak menimbulkan masalah saat berada di Arab Saudi.

Editor: Taufiq Rochman
Kemenag
Suasana di pelataran Masjid Nabawi depan pintu masuk ke Raudhah, Senin, 13 Mei 2024. Bagi jemaah haji, wajib mengetahui larangan apa saja selama di Tanah Suci. Hal ini penting agar tidak menimbulkan masalah saat berada di Arab Saudi. 

TRIBUNMADURA.COM - Bagi jemaah haji, wajib mengetahui larangan apa saja selama di Tanah Suci.

Hal ini penting agar tidak menimbulkan masalah saat berada di Arab Saudi.

Lantas apa saja larangan yang harus diketahui para jemaah haji?

Melansir Kompas.com dari Kementerian Agama, berikut beberapa hal yang dilarang dilakukan dan perlu dihindari selama berada di Tanah Suci:

Membentangkan spanduk atau bendera

Berfoto dengan membentangkan spanduk atau menggunakan identitas kelompok bila melakukan perjalanan atau wisata, merupakan sesuatu yang lazim dilakukan di Indonesia.

Tapi hindari melakukan hal ini saat berhaji, apalagi hal tersebut dilakukan di kawasan Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.

Jemaah haji yang membentangkan spanduk siap-siap berurusan dengan pihak keamanan di Arab Saudi bila melakukan hal tersebut.

Di dalam maupun di luar kompleks masjid, jemaah jangan sekali-sekali membentangkan spanduk, barang, atau bendera yang menunjukkan identitas personal atau kelompok tertentu.

Otoritas Saudi melarang keras pengibaran penanda-penanda tersebut. Bahkan, jemaah juga dilarang membentangkan bendera Merah Putih.

Untuk itu, spanduk seperti KBIH, biro travel dan lain sebagainya jangan pernah dibawa masuk ke masjid jika tak mau berurusan panjang dengan otoritas keamanan Saudi.

Berkerumun lebih dari 5 orang

Pemerintah Saudi menerapkan aturan ketat bagi jemaah yang ketahuan berkerumun lima orang atau lebih dalam jangka waktu lama.

Jika menemukan jemaah yang melakukan hal ini, askar masjid pasti akan mengusir seperti meminta jemaah jalan dan sebagainya.

Selain berpotensi menghambat alur pergerakan orang, berkerumunnya jemaah juga bisa menimbulkan kecurigaan tersendiri.

Untuk itu, jika harus bertemu dengan sesama jemaah lainnya, lebih baik tidak di kompleks masjid atau dilakukan terbatas dan sambil bergerak.

Mengambil barang temuan

Aturan lain yang perlu diperhatikan jemaah haji Indonesia adalah jangan sekali-kali mengambil barang yang tergeletak di masjid dan sekitarnya.

Sebab meski niat jemaah adalah baik untuk mengamankan barang tersebut, namun bisa dimaknai lain, seperti mencuri dan sebagainya.

Ratusan CCTV yang berada di dalam dan luar masjid akan bisa menangkap pergerakan jemaah yang dicurigai tersebut.

Untuk itu, jika menemukan barang berharga yang tercecer atau tergeletak, lebih baik segera menghubungi petugas terdekat. Selanjutnya petugas itu yang akan mengamankan sehingga jemaah aman.

Membuat video dengan durasi terlalu lama

Pada prinsipnya, pembuatan rekaman video atau audio cukup longgar diberlakukan oleh otoritas Saudi.

Ini dibuktikan banyak jemaah yang melakukan perekaman saat kumandang azan, proses tawaf, sai, tahalul, berdoa di Raudlah, dan lain sebagainya.

Bahkan aturan larangan selfie pun juga kadang ketat, kadang lentur. Ini semua tergantung pintar-pintarnya jemaah memanfaatkan situasi dan kelengahan petugas keamanan atau askar.

Namun, jika pengambilan video dilakukan dalam waktu cukup lama dan statis, biasanya akan menimbulkan kecurigaan.

Apalagi jika perekaman itu disertai dengan alat pendukung seperti tripod, lampu, mikrofon, kabel audio-video, dan lain sebagainya.

Petugas Saudi biasanya melakukan patroli, baik langsung maupun lewat CCTV. Jika melanggar, kamera dan perekam akan ditahan. Bahkan rekaman akan dihapus.

Merokok di kompleks masjid

Sebagian jemaah Indonesia, umumnya merokok usai salat atau menunggu waktu salat berikutnya. Tapi, hindari merokok saat berada di kompleks masjid di Tanah Suci.

Perokok di kompleks masjid bakal ditegur petugas. Bahkan, jika bertemu dengan petugas yang garang, bisa jadi jemaah ditahan untuk diproses hukum.

Buang sampah sembarangan

Pengelola masjid sangat ketat dan tempat umum dalam menjaga kebersihan kawasan. Untuk itu jemaah haji jangan sekali-kali seenaknya membuang sampah seperti plastik bekas sandal, botol minuman, bungkus makanan dan lain sebagainya.

Di banyak sudut, pengelola sudah menyediakan kotak-kotak sampah. Bahkan di dalam masjid, ada petugas khusus yang berkeliling membawa plastik besar sebagai tempat pembuangan sampah jemaah.

Jika memang susah menemukan tempat sampah, lebih baik botol bekas dan sebagainya itu disimpan sesaat di tas atau dibawa dulu.

Sebab, jika ketahuan sengaja mengotori masjid dan sekitarnya jemaah akan terekam CCTV. Tak lama kemudian, askar masjid akan menahan untuk dilakukan pemeriksaan dan sebagainya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti berita seputar Haji 2024

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved