KPU Sumenep Putuskan Maskot 'Si Busok dan Rampak Naong' Sebagai Tagline Pilkada 2024

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep, Madura menetapkan maskot 'Kucing Busok' dan 'Rampak Naong' sebagai tagline Pilkada serentak tahun 2024.

Komisioner KPU Sumenep, Rafiqi Tanziel mengatakan, bahwa peribahasa tagline rampak naong tersebut bermakna kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.

"Sebagaimana harapan kami dan warga Sumenep agar Pilkada serentak 2024 ini berjalan aman dan damai," kata Rafiqi pada Jumat (7/6/2024).

KPU Provinsi Jawa Timur lanjutnya, memang meminta KPU kota/kabupaten agar membuat tagline pilkada di daerahnya masing-masing.

Dari itulah, KPU Sumenep langsung membentuk tim untuk merumuskan pembuatan maskot dan tagline pilkada pada Mei 2024.

Terkait dengan maskot Pilkada Sumenep 2024 kataya, pihaknya menetapkan kucing busok atau Si Busok.

Kucing busok adalah ras kucing domestik yang berasal dari Pulau Raas, Sumenep. Dan kucing ini memiliki ciri khas dengan bulu abu-abu polos dan mata tajam.

Bentuk wajah dan telinga kucing busok mirip leopard dan kucing hutan. Kucing ini juga disebut sebagai kucing Raas atau kucing Madura oleh para pencinta kucing nasional.

Kucing busok merupakan satwa endemik yang hanya ada di Pulau Raas, Kabupaten Sumenep. Dalam maskot Pilkada Sumenep 2024, gambarnya kemudian dimodifikasi memegang paku dan surat suara.

Rafiqi menjelskan, paku diartikan untuk mencoblos surat suara dan di surat suara terdapat tulisan hari 'H' pilkada, yakni pada hari Rabu, tanggal 27 November 2024.

Maskot tersebut diberi nama 'Si Busok' yang berarti siap bebas umum serentak orientasi kesejahteraan, untuk mengingatkan substansi pilkada guna menghasilkan pemimpin yang berorientasi kesejahteraan rakyat.

Maskot dan tagline pilkada itu berkorelasi dan memiliki kesinambungan makna dan harapan yang diinginkan oleh KPU Sumenep dan masyarakat.

"Kami ingin Pilkada Sumenep 2024 menjadi momen harmonis bagi warga untuk bersama-sama memilih atau menghasilkan pemimpin yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Perbedaan pilihan itu pasti, akan tetapi tetap rukun dalam kehidupan bermasyarakat," tuturnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com