Breaking News

Madura Terpopuler

Madura Terpopuler, Truk Tahu Hantam Motor hingga Krisis Mangrove di Sampang Madura

Inilah berita Madura Terpopuler, Minggu (28/7/2024). Dari truk tahu hantam motor di Bangkalan hingga krisis mangrove di Madura.

Penulis: Januar | Editor: Januar
TribunMadura/ Ahmad Faisol
Laju truk Mitsubishi bernopol M 8984 UG terhenti setelah menabrak pohon dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Tangkel, Desa Benangkah, Kecamatan Burneh, Jumat (26/7/2024) malam. Pengemudi Vespa meregang nyawa di lokasi kejadian 

Menurutnya, keberadaan pohon mangrove hingga kini mulai tidak diperhatikan sehingga, kondisi krisis pohon magrove terjadi secara merata di 4 Kabupaten se Madura.

Padahal pohon mangrove memiliki multifungsi dan sekaligus sebagai penyeimbang iklim di dunia dengan kemampuannya menyerap karbon 5 kali lebih besar dibandingkan dengan tanaman terestrial.

"Hal ini tentunya memberikan manfaat lebih bagi alam dan lingkungan yang semakin terdegradasi," ujarnya.

Pulau Madura kata dia, yang dikelilingi oleh lautan semestinya dapat ditumbuhi sepenuhnya oleh mangrove sebagai sabuk pengaman untuk menghadang gelombang dan hempasan ombak dilautan.

"Madura ini dikelilingi oleh lautan, sehingga sangat diperlukan pohon mangrove untuk menjaga abrasi dipinggir pantai," terangnya.

"Namun kondisinya saat ini sangat mengerikan sudah banyak pohon mangrove dilakukan penebangan untuk dibuat bangunan," tambahnya.

Dengan begitu, pihaknya mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam menjaga pohon mangrove sebab, tidak hanya masyarakat pesisir menerima manfaat dari mangrove, tapi semua orang.

"Maka sangat penting bagi kita menjaga dan memulai, karena untuk menanam mangrov sangat sulit untuk di Madura," tuturnya.

Terpisah, Penggiat Taddan Mangrove Conservation (TMC) Sampang, Samadi menyampaikan hal yang senada, di mana keberadaan pohon mangrove utamanya di pesisir selatan Kabupaten Sampang banyak terkikis.

Krisisnya pohon mangtove, disebabkan banyaknya reklamasi yang dilakukan oleh warga setempat utamanya dijalan raya Taddan Kecamatan Camplong Sampang.

"Kami sudah berusaha agar warga tidak menebang mangrove secara liar dengan melaporkan kepada Polsek dan Dinas, supaya menghentikan reklamasi namu, hal itu tidak menjadi jerah," katanya.

"Masih banyaknya kegiatan pengrusakan pohon mangrove karena belum ada regulasi yang jelas terkait adanya hukuman atau denda bagi warga yang menebang mangrove tanpa ijin," imbuhnya.

Meski begitu, pihaknya tetap berupaya maksimal agar pohon mangrove tetap dilestarikan dengan menggandeng semua elemen untuk menanam kembali pohon mangrove guna menjaga ekosistem.

"Kami telah menanam bibit mangrove di 15 hektar di sepanjang jalan taddan Kecamatan Camplong, Sampang," pungkasnya.

 

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved