Madura United

Manajemen Madura United Sentil Suporternya yang Hanya Ramai di Medsos, Minta Dukung Langsung

Manajemen Madura sentil suporternya yang hanya ramai di media sosial saat tim sedang dalam situasi sulit.

Penulis: Khairul Amin | Editor: Januar
TribunMadura/ Khairul Amin
Kapten Madura United, Lulinha melalukan selebrasi usai menjebol gawang Malut United di Stadion Gelora Bangkalan (10/8/2024). 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin


TRIBUNMADURA.COM, MADURA - Manajemen Madura United sentil suporternya yang hanya ramai di media sosial saat tim sedang dalam situasi sulit.

Suporter Madura United ramai menghujani komentar instagram tim imbas performa minor Madura United 7 laga awal Liga 1 2024/2025, dimana menjadi satu-satunya tim yang belum pernah merasakan kemenangan.

Total 7 laga dijalani, 3 laga meraih hasil imbang, 4 laga sisanya menelan kekalahan. Bekal 3 poin hanya mengantarkan Madura United di posisi 17, atau peringkat dua terbawah.

Prestasi ini jauh dari harapan, karena Madura United musim lalu berstatus runner up Liga 1.

Zia Ulhaq Abdurrahim, salah satu direksi PT. Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), perusahaan yang menaungi Madura United (MU) menyampaikan, seharusnya dalam situasi sulit seperti saat ini, semua elemen di tim, tidak terkecuali suporter, memberi dukungan maksimal agar tim bisa bangkit.

"Saya melihat suporter itu yang datang dan menonton di stadion. Sementara ini dalam 3 laga kandang Madura United bisa dibilang tidak ada suporternya," kata Zia Ulhaq Abdurrahim menjawab pertanyaan surya.co.id

Berdasarkan catatan PT LIB, operator kompetisi, suporter yang hadir ke Stadion Gelora Bangkalan di tiga laga kandang Madura United sangat sedikit.

Menjamu Malut United (10/8/2024) hanya dihadiri 672 penonton. Menghadapi Persita (24/8/2024) hanya disaksikan 314 penonton. Menjamu Persib Bandung dihadiri 839 penonton.

Jumlah ini cukup jauh dari kapasitas Stadion Gelora Bangkalan yang mencapai 13.500 orang.

"Jangan bicara suporter meminta atau memohon manajemen (tengang perbaikan tim ini dan itu) kalau tidak datang ke stadion," tegas Zia Ulhaq.

"Jadi siapapun berhak menuntut banyak, namun selain menuntut juga harus memberi dukungan di stadion," tambahnya.

Manajemen Madura United sudah melakukan upaya perbaikan performa tim, salah satunya memutus kontrak pelatih kepala, Widodo Cahyono Putro yang dinilai gagal memimpin tim empat laga awal.

Tiga laga terakhir, Madura United dipimpin pelatih karteker, Rachmad Basuki. Pelatih asli Madura itu sejatinya diinginkan menjadi pelatih kepala, namun terganjal lisensi kepelatihan.

Manajemen Madura United saat ini berupaya ekstra mendatangkan pelatih baru. Kabar yang beredar, pelatih tersebut merupakan pelatih asing asal Eropa.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved