Pilkada Sumenep 2024

Ali Fikri-Unais Ali Gagas Pembentukan Komite Anti Korupsi di Sumenep

Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, Ali Fikri-Unais Ali Hisyam (FINAL) menggagas pembentukan Komite Anti Korupsi (KAK) Sumenep

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
Paslon Bupati-Wakil Bupati Sumenep nomor urut 1, Ali Fikri-Unais Ali Hisyam. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, Ali Fikri-Unais Ali Hisyam (FINAL) menggagas pembentukan Komite Anti Korupsi (KAK) untuk Kabupaten Sumenep Madura.

Inisiatif ini dipaparkan dalam sebuah acara "Kiai Menjawab" yang diselenggarakan oleh Generasi Sumenep Hijau (GHS) di Tabun Edu Culture Art Desa Aeng Panas, Kecamatan Pragaan pada hari Selasa (15/10/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Ali Fikri menekankan bahwa fenomena politik dan demokrasi transaksional saat ini menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan pembangunan dan demokrasi di Sumenep.

"Perubahan sangat diperlukan dan langkah awalnya adalah memperkuat pengawasan terhadap praktik korupsi yang banyak terjadi," tutur Ali Fikri.

Ketua DPC PPP Sumenep ini mengingatkan, bahwa pemimpin yang mendapatkan posisinya melalui dukungan finansial itu berisiko besar terlibat dalam praktik korupsi.

"Mereka berusaha mengembalikan modal dengan cara-cara yang merugikan masyarakat," tegasnya.

Dari itulah lanjutnya, pasangan FINAL berkomitmen untuk membentuk Komite Anti Korupsi sebagai langkah nyata dalam memperkuat pengawasan terhadap pejabat dan keuangan daerah.

"Komite ini bertujuan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas di semua lapisan pemerintahan," katanya.

Sementara calon Wakil Bupati Sumenel  Unais Ali Hisyam menyatakan bahwa jika nanti terpilih akan menerapkan pembangunan berbasis prestasi.

"Kenaikan jabatan bagi pejabat di kepulauan akan didasarkan pada kinerja dan hasil yang terbukti, bukan transaksi," tambahnya.

Dalam sesi tanya jawab dengan masyarakat, dirinya menekankan pentingnya menciptakan pola kerja yang terukur bagi para pejabat.

"Dengan pendekatan ini, kita dapat memastikan bahwa pemimpin yang terpilih memiliki kemampuan dan dedikasi untuk memajukan daerah," paparnya.

Gagasan tentang pembentukan Komite Anti Korupsi ini, mendapat perhatian luas dan dukungan dari berbagai kalangan.

Aswedi, seorang pengamat kebijakan publik menilai bahwa komitmen pasangan FINAL dalam memerangi korupsi menunjukkan keseriusan mereka dalam membawa perubahan menuju pemerintahan yang lebih bersih dan transparan.

Ia juga berharap tidak hanya FINAL yang memiliki komitmen yang sama dalam melawan praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme di Kabupaten Sumenep.

"Pemimpin yang baik akan menjadi teladan bagi bawahannya, sehingga membentuk budaya yang lebih baik di pemerintahan," katanya.

Diibaratkan jika ikan mati kata Aswedi, maka yang busuk dulu adalah kepala.

"Teori ini menggambarkan bahwa jika seorang pemimpin sudah mampu menjadi teladan dalam berbagai hal, maka bawahan juga akan mengikuti sikap dari pemimpinnya," sebutnya.

Ikuti berita seputar Pilkada Sumenep 2024

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved