Berita Pamekasan

Seluruh Produksi Tembakau di Pamekasan Terserap, Petani Kini Tersenyum

Musim tanam tembakau Madura tahun ini, bisa jadi cukup menggembirakan bagi kalangan petani tembakau.

Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Januar
TribunMadura/ Muchsin Rasjid
241025F-Sin-Haji-Her1-3 Ketua Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura (P4TM) H Khairul Umam, saat menemui sejumlah wartawan di kantor PT Bawang Mas, Pamekasan, Jumat (25/10/2024). 

Laporan wartawan TribunMadura.com, Muchsin Rasjid 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASANMusim tanam tembakau Madura tahun ini, bisa jadi cukup menggembirakan bagi kalangan petani tembakau.

Selain kualitas bagus, harga tinggi dan hampir seluruh tanaman tembakau milik petani di Pamekasan terserap atau terjual.

Sehingga, banyak petani bersyukur dan berharap musim tanam tembakau tahun depan, kondisinya seperti bisa bertahan dan oprimia makin membaik. “Kali ini petani senang, lantaran tembakaunya terjual dengan harga sesuai kualitas. Pembelian tembakau sudah tuntas, hasilnya memuaskan. Sehingga apa yang diperjuangkan para ulama untuk mengangkat derajat dan perekonomian petani tembakau berhasil,” ujar Ketua Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura (P4TM) H Khairul Umam, Jumat (25/10/2024).

Menurut Haji Her, yang juga Direktur Utama PT Bawang Mas, saat menemui sejumlah wartawan di  kantor PT Bawang Mas, jumlah produksi tembakau Pamekasan saat ini kisaran 40 ribu ton dan semuanya sudah terserap. Artinya setelah panen tembakau ini selesai, di kalangan petani sudah tidak ada sisa tembakau yang menumpuk, karena sudah terjual.

Dikatakan, jika kebutuhan tembakau Pamekasan, baik pabrik rokok raksasa di Jawa maupun pabrik rokok lokal di Pamekasan semuanya berkisar 28.000 ton. Sedang harga tergantung kualitas, antara Rp 50.000 per kg hingga Rp 85.000 per kg. “Memang ada kelebihan produksi sebesar 12.000 ton, namun karena semuanya sudah terserap, maka kelebihan produksi itu bagi pabrikan sebagai stok,” kata Haji Her.

Diungkapkan, terserapnya seluruh produksi tembakau petani di Pamekasan ini, berkat perjuangan para ulama, doa santri, serta dukungan teman-teman pengusaha tembakau yang turut membantu dalam penyerapan tembakau. Namun, ada berapa tembakau yang kualitasnya jelek, seperti daunnya hitam akibat terkena hujan.

Walau begitu kata Haji Her, pihaknya tetap membeli tembakau itu, namun harganya disesuaikan dengan kondisi tembakaunya, sehingga petani itu masih bisa tertolong tidak sampai merugi. “Kami tidak hanya membeli tembakau milik petani di Madura, juga di Bojonegoro dan Nusa Tenggara Barat. Ini kami lakukan demi mengimbangi kebutuhan pabrik, agar harga tembakau tidak hancur,” papar Haji Her.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved