Berita Viral

Siswi SMA di Tulungagung Bantah Habisi Nyawa Bayinya, Hasil Otopsi Ada Luka Kekerasan Benda Tumpul

Bayi Seorang Siswi SMA di Tulungagung Tewas Setelah Dilahirkan di WC, Ibu Berusia 18 Tahun ini Bantah Tuduhan Kematiannya Putrinya

Penulis: Natahsya Maharani | Editor: Taufiq Rochman
Pexels
Ilustrasi - bayi baru lahir yang telah meninggal dunia karena kekerasan di Tulungagung 

TRIBUNMADURA.COM - Seorang siswi berinisial FS (18) dari salah satu SMA di Kecamatan Pakel, Tulungagung, Jawa Timur diperiksa oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Tulungagung akibat kasus kematian bayi yang telah ia lahirkan.

Polisi sebelumnya telah melakukan autopsi terhadap jasad bayi perempuan dan memastikan penyebab kematiannya akibat kekerasan.

Sampai sekarang polisi belum bisa memeriksa dan menetapkan tersangka pada kejadian keji ini.

“Prosesnya masih panjang, tidak gampang karena berkasnya belum komplet,” ujar Kepala Unit PPA, Iptu Nursaid perwakilan Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Ryo Pradana, pada Selasa (3/12/2024) kemarin.

Saat ini pihak berwajib memiliki satu alat bukti tindakan kejahatan dalam pekara yang terjadi ini.

Pelaku FS sebenarnya telah dimintai tanggapan dan keterangan resmi mengenai kasus ini, namun ia menegaskan bahwa kematian bayi yang dikandungnya meninggal bukan karena kekerasan.

Ia memberikan keterangan bahwa bayi yang dilahirkan olehnya sempat menangis dan hidup dan ia tidak melakukan kekerasan dalam bentuk apapun.

“Dia mengaku tidak memegang bayi itu sama sekali. Dia bersikeras keterangan seperti itu,” ungkap Nursaid. 

Baca juga : Personel TNI Dibegal Sekelompok Orang Bersenjata Tajam Tengah Malam, Motor Korban Dibawa Kabur

Saat itu, tidak ada saksi langsung yang melihat saat FS melahirkan sehingga bisa dimintai keterangan.

Karena itu, penyidik harus mencari saksi lain untuk mengungkap pelaku kekerasan yang menyebabkan bayi itu meninggal dunia. 

“Jadi prosesnya masih panjang, butuh saksi-saksi lain. Tidak cukup hanya hasil autopsi,” tandasnya.

FS diam-diam melahirkan di WC rumahnya yang terpisah dari rumah utama, Senin (25/11/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.

Karena jarak antara WC dan ruang utama cukup jauh, diduga tangisan bayi ini tidak terdengar kedua orang tua FS yang ada di rumah.

Ibu FS curiga karena anaknya terlalu lama di WC, dan lalu mendobrak pintunya.

Saat itu FS ketahuan sudah melahirkan, sementara anaknya ada di kloset dengan tali pusar belum terpotong.

Baca juga : Madura Terpopuler: KPU Sampang Rekap Kabupaten - Rektor UTM Minta Pakai Pasal Pembunuhan Berencana

Ibu FS lalu meminta tolong bidan terdekat untuk memotong tali pusar dan memeriksa bayi.

Hasil pemeriksaan memastikan bayi sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Hasil autopsi menunjukkan bayi lahir masih hidup dengan usia kandungan yang cukup, yaitu 9 bulan lebih.

Saat dilahirkan, panjang bayi sekitar 48 cm dan beratnya 2,8 kilogram.

Sementara pemotongan tali pusar dilakukan saat bayi sudah meninggal dunia.

Ditemukan lebam di punggung bayi, memar di kepala kiri, leher depan dan leher kiri akibat kekerasan benda tumpul.
 
Kemudian ada luka lecet di pipi kanan dan kiri berbentuk menyerupai kuku.

Luka lecet disertai memar berbentuk garis leher, pendarahan pada otak dan paru-paru mengembang.

Penyebab kematian karena kekerasan benda tumpul pada wajah dan leher yang mengakibatkan mati lemas.

Semua luka itu terjadi saat bayi masih dalam kondisi hidup.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved