Berita Viral

Ibu Teriak Histeris Selamat dari Pembacokan 1 Keluarga di Lebak Bulus, Pelaku Anak Kandungnya

Kondisi ibu MAS jadi sorotan. Saksi kunci dalam insiden tragis remaja bacok ayah dan nenek. Pelaku anak kandungnya.

Editor: Titis Suud
Kolase Istimewa/TribunMadura
Kondisi ibu MAS, remaja bantai satu keluarga di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Kesaksiannya jadi kunci penting apa yang sebenarnya terjadi di balik insiden tragis ini. 

Angga menduga hal itu disebabkan karena trauma akibat perbuatan MAS.

"Ya itu masih suka ada kejadian seperti itu sih, memang masih suka histeris. Mungkin karena trauma ya, trauma mendalam," ungkap dia.

Namun, Angga mengaku tidak mengetahui lebih detail terkait teriakan histeris AP. Sebab, hanya keluarga dekat yang diperbolehkan mendampingi AP.

Kunci ungkap pemicu

Berikut fakta-fakta remaja bantai ayah ibu dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan (Jaksel). Pelaku ngaku dapat bisikan gaib.
Berikut fakta-fakta remaja bantai ayah ibu dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan (Jaksel). Pelaku ngaku dapat bisikan gaib. (Kolase Istimewa via TribunMedan)

Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menaruh perhatian besar pada kasus pembunuhan yang melibatkan anak di bawah umur.

Komnas PA yang dilibatkan Polres Metro Jakarta Selatan berupaya menemui AP, ibu MAS, untuk mengetahui pemicu aksi brutal remaja itu.

"Kemarin kami minta yang sebetulnya paling kita tanya bisa padukan keterangan ibunya (dengan keterangan pelaku). Kondisi ibunya sampai sekarang masih dalam kondisi belum stabil," kata Lia kepada Kompas.com, Rabu (4/12/2024).

Keterangan ibu MAS akan menjadi kunci penting. Polisi dan tim psikolog berharap, dari kesaksiannya, mereka bisa memahami apa yang sebenarnya memicu tindakan keji ini.

"Dalam pemeriksaan MAS kemarin, keterangannya cuma begitu saja. Mengaku adanya bisikan, gelap mata gitu kan. Nah itu aja sih baru-baru seputaran itu aja, belum spesifik (untuk mengungkap motif)," kata Lia.

Saat bertemu dengan MAS, Lia mengatakan, Komnas PA mengamati bahwa penyesalan yang diungkapkan oleh remaja itu terasa kosong.

"Dia bilang menyesal karena ayah dan neneknya sudah enggak ada. Tapi itu hanya sekadar ucapan," ungkap Lia.

Pihak Komnas PA meminta agar tim psikolog memeriksa lebih dalam kondisi psikologis MAS.

"Kami minta dicek juga kejiwaannya, sejauh mana penyesalan itu benar-benar ada," tambah Lia.

Untuk diketahui, pada malam itu, AP harus berjuang menyelamatkan diri dari amukan anak kandungnya sendiri.

Dengan luka tusuk dan tubuh bersimbah darah, AP melompat dari pagar rumah demi menghindari serangan MAS. Sementara ayah dan nenek MAS sudah tewas.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Berita Viral lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved