Berita Viral
Nasib Doktor Andi Ibrahim Otak Pabrik Uang Palsu di Kampus UIN Makassar, Akhirnya Dipecat?
Nasib Doktor Andi Ibrahim, otak pembuatan uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar. Akhirnya dipecat?
TRIBUNMADURA.COM - Nasib Doktor Andi Ibrahim, otak pembuatan uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar (UINAM).
Padahal karier mentereng, Dr Andi Ibrahim kini ditangkap polisi karena kasus pembuatan uang palsu.
UINAM pun kini didesak melakukan pemecatan terhadap Doktor Andi Ibrahim.
Pasalnya praktik pembuatan uang palsu ini, dilakukannya di lingkungan kampus.
Mirisnya lagi, ia melakukan tindakan tak pantas ini bersama 15 mahasiswa.
Imbas kelakuannya, Andi telah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kepala Perpustakaan UIN.
Polisi menemukan pabrik uang palsu di lantai tiga perpustakaan UIN.
Selain pabrik uang palsu, polisi juga menyita uang palsu di perpustakaan nilainya Rp446.700.000.
Uang palsu disita merupakan pecahan Rp100 ribu.
Hal ini disampaikan Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar, Prof Muhammad Khalifah Mustamin, Selasa (17/12/2024).
Dia mengaku kepala perpustakaan dan ada satu orang staf diduga terlibat.
"Kalau sanksi tegasnya tentu dinonaktifkan sebagai kepala perpustakaan itu pasti," ujarnya.
"Kalau pemecatan ada mekanismenya dan yang memecat bukan kampus," jelasnya.
Baca juga: Pilunya Nasib Nenek Penjual Pisang di Bangkalan, Dapat Uang Palsu dari Pembeli
Kendati demikian, dia mengaku masih menunggu rilis resmi dari kepolisian.
Pihak kampus juga memastikan akan bersinergi dengan kepolisian untuk menyelesaikan kasus uang palsu ini.
"Kalau kampus kita sudah sepakat bahwa apa yang dilakukan oleh kepolisian misalnya rilis resmi, pasti kita akan bersinergi dengan kepolisian untuk menyelesaikan ini," jelasnya
Dia mengaku mengetahui kasus uang palsu ini setelah viral di sosial media.
"Tapi begitu kalau kita tahu duluan, kita pasti lapor duluan," ucapnya.
Prof Muhammad Khalifah Mustamin tidak mengetahui soal adanya pembakaran barang bukti.
Dia menegaskan jika pihak kampus UINAM akan koperatif mendukung kinerja polisi agar menuntaskan kasus uang palsu ini tuntas hingga ke akar-akarnya.
"Pasti kita koperatif mendukung kinerja polisi, memberantas perilaku yang tidak bagus dan merugikan karena bukan hanya warga UIN Alauddin yang rugi tapi semua masyarakat luas yang rugi," ungkapnya.
Baca juga: Nenek Penjual Toko Kelontong di Surabaya Lemas, Ditipu Pembeli Pakai Uang Palsu, Nilai Tak Sedikit
Baca juga: Edarkan Uang Palsu Senilai Rp 27 Juta Lebih, 3 Pria di Sumenep Diringkus Polisi
Sosok Doktor Andi Ibrahim
Menilik laman ipi.fah.uin-alauddin.ac.id, Andi Ibrahim tercatat sebagai pengampu mata kuliah dasar-dasar organisasi informasi di UIN Alauddin.
Ia menempuh pendidikan S1 bidang Agama di UIN Alauddin pada 1995.
Kemudian, ia lulus sebagai Sarjana Sastra dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1998.
Andi Ibrahim mendapatkan gelar Doktor di UIN Alauddin Makassar pada 2019.
Selain menjadi akademisi, ia kerap menjadi pembicara, salah satunya menjadi narasumber dalam Workshop Literasi Perpustakaan yang diselenggarakan oleh UPT Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, Kamis (4/7/2024).
Disisi lain, kehidupan hingga aktivitasnya di media sosial turut disorot.
Andi kerap memperlihatkan kehidupannya melalui akun media sosial Facebook.
Akun dengan nama @Andi Ibrahim memiliki 905 teman tersebut terlihat sudah tidak aktif lagi.

Terakhir Andi Ibrahim mengunggah postingan pada tahun 2019 membagikan momen dirinya baru saja menyelesaikan pendidikan diduga S3.
Selain itu pada postingan lainnya, Andi Ibrahim juga kerap membagikan momen dirinya kala pergi ke luar negeri.
Adapun kepergian ke luar negeri yakni ke Turki dan Yunani sebagai utusan perpustakaan nasional perwakilan Indonesia.
Awal Mula Terbongkarnya Pabrik Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar
Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, awal mula kasus ini terungkap saat salah seorang pelaku ditangkap di wilayah Kecamatan Pallangga.
Ia ditangkap bersama dengan satu staf telah ditangkap polisi diduga terlibat pabrik dan peredaran uang palsu.
Pelaku disebut bertransaksi dengan uang palsu sebesar Rp 500 ribu emisi terbaru.
"Awalnya di Pallangga. itu yang Rp 500 ribu transaksi dengan menggunakan uang palsu," katanya, di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, Senin (16/12/2024) malam.
Dari penangkapan pelaku itu, polisi melakukan serangkaian penyelidikan dan pengembangan.
Alhasil, polisi mengungkap sejumlah barang bukti di kampus II UIN Alauddin Makassar Jl HM Yasin Limpo, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel.
Di situ, polisi menyita beberapa barang bukti berupa uang palsu dan mesin cetak uang palsu.
"Kita kembangkan, sehingga kami temukan sejumlah Rp 446.700.000 (uang palsu)," kata AKBP Reonald Simanjuntak.
"Barang bukti yang kami temukan di salah satu kampus di Gowa," ujarnya.
Uang palsu tersebut, lanjut Reonald, dalam pecahan Rp 100 ribu.
"Pecahan uang palsu Rp 100 ribu. Barang bukti lainnya masih ada," kata Ronald.
"Jadi sabar, mudah-mudahan dalam waktu singkat ini kami rilis kembali. Dan ini akan dirilis oleh Kapolda Sulsel langsung," jelasnya.
Pengungkapan pabrik dan peredaran uang palsu ini disebut pada awal Desember 2024.
Perkara ini terungkap atas tim super gabungan dibentuk.
"Kami melakukan berdasarkan join Investigation. Penyidikan ini menggunakan teknologi atau scientific Investigation," ucapnya.
Tim melibatkan labfor, bank BI, BRI, BNI dan bantuan dari rektor UIN Alauddin Makassar.
"Ternyata alat dan barang bukti yang kami dapatkan di dalam kampus salah satu universitas ternama di Gowa," jelasnya.
Ada 100 jenis barang bukti disita, termasuk mesin pencetak uang palsu tersebut.
Selain barang bukti, pihak kepolisian juga mengamankan terduga pelaku Kepala perpustakaan dan satu staf UIN Alauddin Makassar.
Berdasarkan keterangan polisi, uang palsu yang sempat dicetak di kampus UIN Alauddin, berkisar Rp2 miliar.
Sebagian uang itu telah disebarkan ke daerah, di antaranya, Gowa, Mamuju (Sulbar), dan Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Selebihnya, Rp 446 juta berhasil disita dari lokasi yang diduga sebagai tempat percetakan.
Uang palsu itu ini dalam penguasaan Polres Gowa.
Demonstrasi Mahasiswa
Ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggeruduk rektorat buntut viralnya pabrik dan peredaran uang palsu.
Ratusan mahasiswa ini unjuk rasa depan Rektorat kampus II UIN Alauddin Jl HM Yasin Limpo, Kelurahan Romangpolong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulsel, Senin (16/12/2024)
Pengunjuk rasa terlihat membentangkan spanduk bertuliskan copot rektor UINAM.
Silih berganti orator berorasi menggunakan toak menyampaikan aspirasi mereka.
Selain menyuarakan kasus dugaan uang palsu, mahasiswa juga mendesak mencabut surat edaran rektor dan surat keputusan (SK) skorsing terhadap 31 mahasiswa.
Berikut pernyataan sikap di spanduk mahasiswa desak rektor UIN Alauddin dicopot.
- Tolak pembungkaman demokrasi di kampus
- Cabut surat edaran dan sk skorsing 31 mahasiswa UINAM.
- Copot Rektor UINAM
Usai unjuk rasa ratusan mahasiswa diterima oleh wakil rektor untuk membahas tuntutan para mahasiswa di gedung rektorat.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Berita Viral lainnya
Ruangan Tetiba Penuh Tawa Usai Ahmad Dhani Sela Ariel di Rapat RUU Hak Cipta, Willy: Saya Ingatkan |
![]() |
---|
SMPN Diduga Tagih Siswa Rp700 Ribu Buat Laptop Kenang-kenangan, Disdik Bela: Namanya Orang Mau Viral |
![]() |
---|
15 Sosok Pembunuh Kacab Bank BUMN, Perencana hingga Eksekutor, Ada yang Pernah Coba Nyalon Bupati |
![]() |
---|
Serius Warga Pati Ingin Lengserkan Sudewo, 1.000 Orang Bakal Protes ke KPK Usut Korupsi Bupati |
![]() |
---|
Nasib Mbah Endang Didenda Rp115 Juta Siarkan Liga Inggris saat Halal Bihalal Keluarga, 2 Sosok Ngadu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.