Berita Sumenep
Menuju Kampus Internasional, Uniba Madura Mulai Terima Mahasiswa Asing 2025
Dalam acara ngopi bareng dan bincang santai di Universitas Bahaudin Mudhary (Uniba) Madura di Sumenep, Rachmad Hidayat
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Dalam acara ngopi bareng dan bincang santai di Universitas Bahaudin Mudhary (Uniba) Madura di Sumenep, Rachmad Hidayat mengaku kampus yang dipimpinnya saat ini menuju Internasional 2025.
Kampus yang sudah berusia 7 tahun dan berdiri sejak 2018 itu, akan menerima mahasiswa asing dari Thailand dan Malaysia.
Awal berdiri yang hanya ada 2 program studi yaitu S1 Akuntansi dan S1 Manajemen dan saat ini sudah ada 8 program studi terbuka untuk para mahasiswa asing.
"Nanti mahasiswa asing itu akan mendapat fasilitas beasiswa penuh, asrama dan biaya hidup. Dan kami sudah mendapatkan konfirmasi kesediaan para mahasiswa dari Thailand dan Malaysia itu untuk kuliah di Uniba Madura ini," tutur Rektor Uniba Madura pada Rabu (15/1/2025)
Dirinya mengaku, sangat mendukung program internasionalisasi kampus tersebut dan juga telah mengirimkan para dosen Uniba untuk tugas belajar ke luar negeri, yakni ke Australia dan Inggris.
"Bahkan tidak hanya dosen. Beberapa mahasiswa juga kami kirimkan ke luar negeri untuk belajar disana. Ada yang kami kirim ke Australia, Singapura, Inggris, Korea Selatan dan Thailand," paparnya.
Program ini lanjutnya, bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa dan memperluas jaringan internasional demi kemajuan Uniba Madura.
Sebagaimana diketahui, bahwa kampus Uniba Madura merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di Kabupaten Sumenep yang semula bernama STIEBA pada 2018.
Kampus tersebut diresmikan 2018 oleh 2 Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Bapak Moh. Nasir dan Menteri Pariwisata Indonesia Bapak Arif Yahya bersama Bupati Sumenep Bapak A. Busyro Karim dan ketua Yayasan Qudsiyah Bahaudin Mudhary Bapak Dr. Achsanul Qosasi.
Setahun berikutnya, yakni pada 2019 STIEBA berubah menjadi Uniba.
Kampus dengan tagline 'Tera' ta' adhamar' itu saat ini memiliki sekitar 1500 mahasiswa.
Kampus megah tersebut mengabadikan nama KH. Bahaudin Mudhary, ayah dari Ketua Yayasan Qudsiyah Bahaudin Mudhary, Achsanul Qosasi.
Tera' ta' adhamar yang menjadi tagline Uniba itu awalnya merupakan julukan yang disematkan kepada KH Bahaudin Mudhary, seorang kristolog yang dikenal cerdas dan menguasai berbagai bahasa asing meski hanya belajar secara otodidak.
Tera' ta' adhamar dalam bahasa Madura yang artinya berarti terang meski tanpa cahaya.
| Lansia di Masalembu Belum Nikmati Program Permakanan dari Kemensos, Sinyal Jadi Biang Keladi |
|
|---|
| Cara Mudah Bikin SIM di Sumenep Polisi Langsung Dampingi dan Beri Penjelasan Tahapan Ujian |
|
|---|
| Ratusan Pengurus Koperasi Desa di Sumenep Digembleng, Diminta Kelola Koperasi Secara Modern |
|
|---|
| Detik-detik Penggerebekan Rumah Pengedar Sabu di Guluk-Gukuk Sumenep, Pelaku Buang Barang Bukti |
|
|---|
| Bikin Resah Warga, Pria Sumenep Ditangkap Polisi, Barang Bukti Bikin Pelaku Tak Bisa Mengelak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/Rektor-Uniba-Madura-bersama-jajaran-lainnya-dalam-acara-ngopi-bareng-dan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.